‘ABR 121’ di Riau Alot dan Nyaris Ricuh, Riibuan Mahasiswa ‘Kuasai’ DPRD Provinsi

751 views

Massmahasiswa-duduki-ruang-paripurna-dprd-Riau.jpg

PEKANBARU (lintasriaunes) – Unjuk rasa seribuan massa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se Riau bertajuk ‘Aksi Bela Rakyat 121’ di Pekanbaru, Kamis (12/1/2017), berlangsung alot dan nyaris ricuh. Aksi yang dimula sejak siang itu, sore harinya berlanjut dengan ‘pendudukan’ ruang paripurna Kantor DPRD Riau,.

Dalam ‘ABR 121’ yang berlangsung serentak secara nasional itu, massa mahasiswa Riau mengkosentrasikan aksinya di gedung wakil rakyat provinsi di Jalan Sudirman. Aksi massa juga diwarnai bakar ban bekas di ruas jalan depan gedung DPRD. Bahkan, mahasiswa juga berniat ‘menyandera’ anggota dewan dengan menutup jalan sehingga tak bisa keluar

Jelang sore, di bawah pengawalan ketat aparat keamanan, massa mahasiswa yang berhasil masuk ke pekarangan dan merangsek hingga ke dalam gedung. Massa yang diterima pimpinan dan sejumlah anggota dewan ,di arahkan ke Ruang Medium di lantai satu geding.

Sebelum berhasil masuk dan menguasai ruang Paripurna DPRD Riau, massa melaksanakan Salat Ashar berjamaah, kembali masuk ke Ruang Medium untuk bertemu wakil Ketua DPRD Riau guna menyampaikan aspirasi terkait kebijakan pemerintah yang dinilai tak pro-rakyat.

Seperti dilansir GoRiau.com, suasana di dalam Ruang Medium sempat memanas saat ruang berukuran kecil itu tak mampu menampung seribuan massa mahasiswa. Pertemuan dengan Wakil Ketua DPRD Riau H. Sunaryo bersama Manahara Manurung dan anggota Sewitri, Soniwati, Eva Yuliana, Supriati dan M. Arfah, berjalan tegang. Para mahasiswa terus berteriak untuk pindah.

Kericuhan nyaris terjadii saat massa berusaha masuk ke Ruang Paripurna, nyaris Akhirnya, sejumlah perwakilan dari dewan mengizinkan mahasiswa masuk ke Ruang Paripurna.

Namun, massa mahasiswa yang meminta para ketua Komisi DPRD Riau agar menandatangani petisi tuntutan terkait kebijakan pemerintah yang tidak pro-rakyat, jadi kecewa setelah para Ketua Komisi tak tampak hadir menemui massa.

Mahasiswa yang masih menduduki gedung DPRD Riau itu pun mengancam akan bertahan di sana tuntutan untuk mencabut kebijakan yang tida pro-rakyat itu tidak dipenuh

Adapun petisi yang disuarakan mahasioswa di antaranya menuntut Presiden Joko Widodo mundur dari jabatan, karena dinilai mengeluarkan kebijakan tidak pro rakyat.

Dalam orasi, para mahasiswa mengatakan, di bawah kepemimpinan Joko Widodo dan Jusuf Kalla, rakyat Indonesia semakin terpuruk, adanya kesenjangan ekonomi dan banyak kebijakan yang menyengsarakan masyarakat.

Koordinator BEM se Riau, Andika Rokan mengatakan, aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes kepada pemerintah atas kenaikan sejumlah kebutuhan masyarakat. Mahasiswa menyampaikan 5 tuntutan,;

Pertama, menolak dengan tegas PP Nomor 60/2016 dan menuntut Presiden Jokowi untuk mencabut PP tersebut. Kedua, menuntut Presiden Jokowi-JK membuat kebijakan yang pro terhadap rakyat.

Ketiga, mengecam keras pemerintah dan jajarannya yang saling cuci tangan dengan kebijakan yang dibuatnya. Keempat menuntut pemerintah untuk transparansi dan sosialisasi dalam setiap menentukan suatu kebijakan.

Kelima, menolak kenaikan tarif listrik golongan 900 VA dan mendesak dikembalikannya subsidi untuk tarif listrik golongan 900 VA. * red007

Bagikan ke:

Posting Terkait