Jasad Napi Tewas di Lapas Bengkalis Dipulangkan dengan Mulut Masih Berdarah, Keluarga Histeris dan Tak Terima

1707 views

Suasana penyambutan jenazah Aire Anggara di rumah duku.

DURI (LintasRiauNews) – Jenazah narapidana yang tewas di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Bengkalis sudah dipulangkan ke daerah asalnya di Mandau. Kedatangan jasad disambut tangis histeris keluarganya, terlebih ditemukannya sejumlah luka yang diduga sebagai penyebab kematiannya.

Jenazah napi bernama Arie Anggara (26) itu tiba di rumah keluarganya Jalan Pertanian, Kelurahan Duri Barat, Kecamatan Mandau Sabtu (11/2) sekira pukul 22.40 WIB. Pihak keluarga yang sudah menanti langsung menyambut dan membawa masuk jenazah ke dalam rumah diiringi isak tangis.

Ratusan pelayat dari warga sekitar tampak memadati rumah duka, berkumpul sembari menunggu kedatangan jenazah Arie yang dikabarkan tewas secara mendadak di dalam penjara Lapas Bengkalis itu,

Saat memeriksa kondisi jenazah pihak keluarga histeris dan makin terpukul. Usut – punya usut, di tubuh korban ditemukan sejumlah luka. Bahkan, mulutnya masih terlihat mengeluarkan darah segar.

Tak pelak, pihak keluarga tidak terima dan menolak menandatangani berkas serah terima jenazah dari pihak Lapas. Oleh keluarga, jenazah Arie langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mandau guna memastikan penyebab kematiannya.

Arie merupakan napi perkara narkoba yang dijatuhi hukuman selama 6 tahun. Namun, dia baru menjalani hukuman kurungan di Lapas Bengkalis selama 3 bulan terakhir.

“Kami tidak mau menerima jenazah seperti ini, di mulutnya masih mengeluarkan darah segar dan kepalanya terasa lembut,”ungkap Paman korban, Miswarizal, seperti dilansir riuterkini.com, Minggu (12/2).

Seperti diketahui, pihak keluarga menerima kabar tewasnya Arie Anggara di Lapas Bengkalis sekira pukul 14.00 WIB dari rekannya sesama tahanan.

Bantah Dianiaya

Sementara itu, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bengkalis Sarju Wibowo membantah tewasnya narapidana (napi) Arie Anggara (26) akibat mengalami penganiayaan. Namun Sarju tidak menyebutkan penyebab pasti kematian korban yang baru menjalani masa hukuman sekitar tiga bulan di Lapas itu.

Menurut Kalapas, berdasarkan dari laporan petugas korban tiba-tiba jatuh sakit dan kejang-kejang. Sehingga petugas berupaya memberikan pertolongan ke korban dan dilarikan ke RSUD Bengkalis.

“Sempat sekitar 10 menit memperoleh perawatan namun bersangkutan langsung meninggal dunia‎. Kemudian dikonfirmasi ke pihak keluarga dan diminta untuk langsung diantar ke rumahnya di Duri,” paparnya.

Terkait adanya pendarahan, Sarju menegaskan bukan karena adanya penganiayaan akan tetapi dimungkinkan karena adanya goyangan dalam perjalanan ke Duri. “Pihak rumah sakit mengatakan meninggalnya dengan keadaan wajar,” terangnya.*[] red007

Bagikan ke:

Posting Terkait