Kepala SMP Perhentian Sungkai ‘Lapor’ Bupati Soal Pungutan SPP dan ‘Ancaman’ Wali Murid

1055 views

Bupati H Mursini saat meninjau SMP Perhentian Sungkai

TALUKKUANTAN (LintasRiauNews) – SMP Kecil di Desa Perhentian Sungai Kecamatan Pucuk Rantau Kabupaten Kuantan Singingi saat ini mengalami dilema terkait pungutan SPP yang masih dilakukan di sekolah itu.

Pasalnya, wali murid keberatan membayar SPP tersebut. Bahkan, sudah bereaksi hingga ‘mengancam’ akan menyekolahkan anak mereka ke daerah tetangga, yakni di Kabupaten Dhamasraya, Provinsi Sumatera Barat. Desa tersebut memang berbatasan langsung dengan kabupaten pemekaran Muaro Sinjunjung, Sumbar, itu.

Keluhan tersebut disampaikan Kepala SMP Kecil Perhentian Sungkai, Erlan Nasri saat Bupati H Mursini dan rombongan meninjau sekolah tersebut, baru-baru ini.

Menurut Kepsek, pungutan tersebut sekarang mulai mendapatkan sorotan dari para orang tua siswa. Wali murid mempertanyakan kenapa masih ada uang pungutan di sekolah tersebut.

“Kami serba sulit pak, jika tidak dipungut iuran uang SPP kepada siswa dari mana kami akan menggaji guru komite. Di sisi lain, orang tua siswa sudah mulai bersuara jika demikian lebih baik Kami menyekolahkan anak di desa tetangga yang sudah masuk dalam wilayah Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat dengan jarak juga tidak terlalu jauh,” ungkap Erlan kepada bupati

Alasan SPP masih dipungut, lanjut Kepsek, karena jumlah guru PNS yang ada cukup minim. Sekolah ini hanya memiliki 11 orang guru. 1 orang berstatus PNS yakni dirinya yang juga merangkap sebagai Kepsek, 1 guru honor kontrak provinsi dan 9 guru honor komite.

Yang menjadi persoalan, kata Erlan, keberadaan tenaga pengajar dari guru komite sekolah. Dimana untuk gaji guru honor komite di sekolah ditetapkan sebesar Rp300 ribu perbulan yang dibayarkan setiap tiga bulan sekali.

Menurut Kepsek, karena tak ada anggaran dari pemerintah untuk membayar gaji guru honor tersebut, akhirnya pihak sekolah harus memungut uang SPP Rp40 ribu per setiap anak setiap bulannya.

“Pungutan SPP memang untuk membayar gaji para guru komite. Ini dilakukan dengan niat tulus agar proses belajar mengajar tetap berlangsung mengalami hambatan,” terang Erlan Nasri, seperti dilansir kuantanterkini.com.

Menyikapi kondisi yang dihadapi sekolah SMP kecil yang letaknya berada di perbatasan Kabupaten Kuansing ini, Bupati Mursini meminta instansi terkait mengambil langkah yang diperlukan.

Bupati meminta kedepan agar Dinas Pendidikan mendistribusikan guru terhadap daerah -daerah perbatasan yang jauh dari ibu kota kabupaten, seperti di Perhentian Sungkai ini.

“Untuk memotivasi guru mengajar, nantinya kiranya perlu dibuatkan peraturan bupati (Perbup) yang mengatur tentang tambahan gaji bagi guru-guru yang bertugas di daerah yang jauh dari ibu kota kabupaten seperti Perhentian Sungkai ini,” papar Mursini.

Persoalan lain yang ada di SMP Kecil Perhentian Sungkai adalah, belum tersedianya rak tempat buku perpustakaan yang refresentatif, belum adanya lemari buku dan arsip serta meja.

“Kekurangan ini saya minta dicatat dan dianggarkan nanti,” pinta bupati kepada Kabag Pembangunan Andri Yama Putra yang juga ikut mendampingi bupati ketika melakukan peninjauan di sekolah tersebut.

Selain itu, bupati juga minta agar dibuatkan teras di sepanjang sekolah tersebut, khusus pada bagian belakangnya. Karena, dinding bagian belakang sekolah langsung berbatasan dengan bibir tebing sehingga dikuatirkan tanahnya menjadi tergerus dan dikuatirkan dapat membahayakan pondasi dinding bagian belakang sekolah. [] red007

Bagikan ke:

Posting Terkait