Machfud MD Sebut Soekarno Menjadikan Islam Lebih Dinamis

861 views

JAKARTA, LintasRiauNews – Prof Machfud MD menyebut presiden pertama RI Soekarno yang juga berlatar santri di masa kepemimpinannya telah menjadikan Islam lebih dinamis di tanah air.

“Santri adalah orang yang menjalankan agama dengan tertib dan Soekarno menjadikan Islam lebih dinamis,” kata Machfud MD, negarawan yang pernah menjabat Menteri Pertahanan dan Ketua Mahkamah Konstitusi itu saat Peluncuran Buku berjudul ‘Soekarno, Islam dan Pancasila’ di Gedung MPR RI Jakarta, Rabu (21/6/2017).

Machfud MD

“Bahkan di saat-saat awal kemerdekaan, Soekarno sambil menggendong Megawati meresmikan berdirinya Universitas Islam Indonesia di Yogjakarta,” ungkap Machfud yang juga alumni UII Yogja itu.

Peluncuran Buku karya Dr Ahmad Basarah itu turut dihadiri Presiden ke V Megawati Soekarno Putri yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua Mahkamah Konstitusi Arief Hidayat, anggota DPR/ MPR, pimpinan parpol. Sejarawan Peter Kasenda. serta alumni GMNI seperti Theo Sambuaga dan Ugiek Kurniadi.

Ahmad Basarah, selaku penulis, dalam pengantarnya mengungkapkan Soekarno pernah menjadi santri dan mondok di empat pesantren modern Islami. Pertama kali sebagai santri pada usia remaja yakni di kediaman HOS Cokroaminoto yang merupakan Ketua Sarekat Islam di Surabaya.

Ahmad Basarah

Setelah menginjak dewasa, Soekarno nyantri dan mengajar di Muhammadiyah, Persatuan Islam atau Persis. dan menjadi santri di Nahdlatul Ulama dengan cara yang berbeda dengan diberi gelar Waliyul Amri. “Jadi, Soekarno adalah seorang santri,” tegas Ahmad Basarah.

Menurut dia, konsistensi dan ketegasan Soekarno teruji kembali saat memutuskan kembali ke UUD 1945 lewat Dekrit 5 Juli 1959 dengan menyatakan bahwa UUD 1945 diawali oleh Piagam Jakarta sebagai satu kesatuan.

“Pancasila sebagai dasar negara yang digali oleh Bung Karno pada tanggal 1 Juli 1945, tidak bisa dirubah kecuali dengan revolusi, makar atau oleh penjajahan baru,” sebut Ahmad Basarah.

“Bahkan, Pancasila lebih unggul dari ISIS sebab Pancasila menganut Persatuan Indonesia,” terangnya lagi.

Presiden RI ke 5 Megawati yang juga putri sang Proklamator itu dalam sambutannya mengatakan buku ‘Soekarno, Islam dan Pancasila’ yang diambil dari disertasi Doktoral Ahmad Basarah membuktikan bahwa Pancasila adalah karya ilmiah. Pancasila bisa di uji secara akademis.

“Saya adalah orang pertama yang menantang Ahmad Basarah agar politisi muda membuat kajian karya ilmiah tentang Pancasila. Dan hari ini telah dibuktikan penulisnya,” tegas Megawati.

Teladan dari Pemimpin

Edhy Prabowo

Di temui ditempat yang sama, Edhy Prabowo Ketua Fraksi Partai Gerindra di MPR RI mengatakan kita harus bersyukur punya Pancasila yang dirumuskan oleh para pendiri negara yang diambil dari nilai nilai yang hidup di tengah masyarakat bangsa sendiri.

“Yang penting sekarang implementasinya dalam kehidupan sehari hari dan teladan dari pemimpinnya. Sebab, munculnya kekosongan akan dimanfaatkan oleh pengaruh dari luar seperti munculnya gerakan ISIS atau Khilafah,” papar Edhy

“Namun tak perlu kita berhadap-hadapan dengan ISIS. ISIS cuma cocok hanya di Arab di negara asalnya. Di Indonesia pasti Pancasila yang lebih baik,” sambung Wakil Ketua Umum Partai Gerindra yang dikenal sangat dekat dengan Prabowo Soebianto itu.

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edy ikut blak-blakan berujar, bahwa garakan Khilafah dan ISIS sudah makin rawan di Jakarta. Malah, ada yang dibubarkan pemerintah.

“Mereka sebaiknya kembali ke Pancasila karena Khilafah tidak bisa hidup di negara ini, sebab masyarakatnya beragam,” pungkas Prasetyo.[] Erwin

Bagikan ke:

Posting Terkait