Ketua F-PPP DPR Ungkap 4 Kesalahan Mendasar dalam Pendidikan Nasional

797 views
JAKARTA (LintasRiauNews) – Ketua Fraksi PPP DPR RI Dr Hj Reni Marlinawati menyebut ada empat kesalahan mendasar dalam pendidikan nasional sehingga tidak pernah punya fokus yang sama.
Menurut dia, Versi DPR menilai orang pintar kalau punya keahlian kusus yang membuatnya berhasil secara ekonomi dan populer seperti Inul Darasista yang sekolahnya cuma sampai sekolah menengah.
Sedang versi pemerintah yang diutamakan sarana dan prasarana yang berorientasi proyek membangun gedung bagus dan permintaan anggaran dari tahun ke tahun selalu kekurangan dana.
Sementara versi akademisi berteori jika gurunya bagus maka muridnya bagus,makanya guru harus di akreditisi dan kompeten untuk jadi guru.
Adapun versi guru dalam menilai murid yang pintar adalah jika dalam ujian semuanya anak didiknya lulus semua.
"Ini temuan yang sudah teruji secara akademik", kata Reni Marlinawati saat jadi pembicara dalam diskusi dialektika di Presroom DPR RI Jakarta Kamis pekan lalu.
Ia mengingatkan pemerintah akan pentingnya pendidikan agama sebagai basis pembangunan karakter. karena sejak masa reformasi alokasi waktu satuan ajar pelajaran agama semakin berkurang, anggarannya cuma Rp 40 triliun. "Saya sampai sekarang menolak kurikulum 2013," katanya.
Dirinya kawatir saja bahwa generasi emas yang berusia matang pada tahun 2045 hanya cuma melahirkan generasi pintar secara dunia tapi lemah  secara transdental seperti yang terjadi dibelahan benua Eropa.
Puti Soekarnoputri dari Fraksi PDI Perjuangan juga tidak kalah keras melontarkan pernyataannya. Dia menegaskan FPDI P juga menolak Kurikulum 2013 sejak mula diterbitkan.
Yang penting, lanjut dia, dalam pendidikan hari ini adalah kegiatan intra kurikuler, ekstrakurikuler dan kokurikuler yang melibatkan sekolah, orang tua dan masyarakat secara bersinergi untuk membangun pendidikan yang berkarakter.
"Saya menentang gagasan pendidikan sekuler karena kita menganut negara Pancasila yang dalam sila ke I mengajarkan keutamaan nilai-nilai agama dan ketuhanan. Dan nilai moral  lainnya  sudah tercantum dalam sila 2, 3, 4 dan 5, tinggal dijabarkan sesuai dengan yang berlaku  di dalam masyarakat kita," paparnya.* Erwin


Ket. Foto: Ketua F-PPP Reni Marlinawati 
Bagikan ke:

Posting Terkait