Pameran Perangko di Gedung Parlemen, Tampilkan Ratu Wilhelmina dan JP Coen

973 views

Pameran Perangko di DPR RI.

JAKARTA (LintasRiauNews) – Parlemen Indonesia menggelar pameran perangko yang diikuti oleh kolektor perangko atau filateli di Plaza Nusantara Gedung DPR RI, Jakarta, dari tanggal 26 sampai 29 September 2017. Dua perangko kebudayaan yang ikut dipamerkan adalah perangko Ratu Belanda Wilhelmina dan JP Coen.

Ratu Wilhelmina pernah menjanjikan kemerdekaan terbatas kepada Indonesia dengan menjadi UNI bersama dengan Belanda atau otonomi luas. Rencana ini buyar berantakan keburu kedatangan penjajahan militer Jepang pada tahun 1942.

Jan Pieterszoon Coen adalah mantan Gubenur Jenderal Jakarta selama dua periode dikenal sebagai pendiri Kota Jakarta yang kini menjadi Ibukota Indonesia. Dia menjabat tahun 1619-1623 dan 1627 – 1628. Karirnya bernasib tragis ditemukan terbunuh dekat kantornya di kawasan Kota Tua, Jakarta sekarang atau sekitar Musium Fatahilah, Jakarta Barat.

Di Belanda, bekas petinggi militer JP Coen dinilai sebagai otoriter. Di Jakarta Jan berhasil membikin Jakarta sebagai kota modern, terbuka dan pluralis atau metropolitan.
JP Coen kemudian diputuskan secara sepihak sebagai pelanggar hak azazi manusia. Patungnya sempat pernah dirusak atau dihancurkan oleh penggiat Ham di Belanda sendiri karena dinilai membikin malu bangsa Belanda.

Perangko Wilhelmina edisi Indonesia beredar komersial tahun 1902 dengan harga 10 sen yang terdiri dari 13 warna dengan jumlah terbatas. Ratu Wilhelmina ditetapkan jadi Ratu Belanda saat belum genap berusia 18 tahun, untuk menggantikan Raja Willem III yang meninggal tahun 1889.

Wilhelmina dinobatkan menjadi Ratu Kerajaan Belanda tahun 1891 yang diikuti dengan menggelar pawai akbar, megah dan penuh kebesaran Coronation.

Pameran filateli yang diselenggarakan Sekretariat Jenderal DPR RI ini mengangkat tema “Perangko Dalam Kebhinekaan”. Hal tersebut merupakan bentuk kepedulian wakil rakyat terhadap keberagaman bangsa Indonesia.

Menurut Sekjen DPR RI, Djuned, penyelenggaraan pameran Filateli masih merupakan rangkaian HUT DPR yang ke-72 untuk memperingati Hari Pos Telekomunikasi Telegraf.

“Pameran filateli ini merupakan inisiasi dari Pimpinan DPR Periode 2014-2019. Tema ini diangkat sebagai bentuk kepedulian wakil rakyat terhadap keberangaman bangsa Indonesia. Pameran diikuti oleh 29 peserta baik yang berasal dari klub filateli maupun perorangan dengan jumlah prangko yang dipamerkan 1.280,”jelasnya kepada awak media.

Dalam sambutnya, Djuned mengatakan filateli telah menjadi bagian dari arsip negara yang bernilai tinggi.Keberadaanya telah menjadi arsip bagi sebuah bangsa serta merupakan alat komunikasi antar bangsa.

Pelantikan Pengurus Baru
Dalam kesempatan itu, juga dilakukan pelantikan pengurus baru Perkumpulan Filatelis Indonesia (PFI) yang dipimpin Fadli Zon selaku Ketua Umum di Ruang Abdul Muis, Gedung DPR. Kepengurusan periode 2017-2022 ini akan mengembangkan filateli baru yakni dengan mengajak generasi milenial yang akrab dengan gadget untuk juga menggemari filateli.

Kemudian, pengurus baru juga akan membuka perwakilan di 34 provinsi. “Saat ini sudah ada 18 perwakilan di daerah. Setiap kali datang ke daerah saya selalu menyempatkan diri untuk bertemu pengurus di daerah,” kata Fadli dalam sambutan usai pelantikan.

Untuk mengembangkan kepengurusan, Fadli yang juga Wakil Ketua DPR RI akan mengajak kerjasama berbagai instansi pemerintah seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika dan PT Pos Indonesia.

Perkumpulan fileteli Indonesia sendiri didirikan sejak tahun 1922 atau di masa penjajahan Belanda. Tercatat pernah menggelar pameran filateli dunia pada tahun lalu, yang diikuti peserta dari mancanegara. Ketua Perkumpulan Filateli Indonesia dipimpin oleh Letnan Jenderal (pur) Suyono.[] Erwin

Bagikan ke:

Posting Terkait