Di depan Bupati Inhil, Bos Sambu Group Ungkap Perjuangan Bangun Bisnis Kelapa

6800 views

Sekda dan Bupati Inhil di perayaan HUT ke-50 Sambu Group.

TEMBILAHAN (LintasRiauNews) – Peringatan Hari Ulang Tahun Sambu Group Ke – 50 tahun dirayakan dengan meriah oleh pihak perusahaan yang dihadiri tokoh dan pejabat penting, termasuk Bupati Indragiri Hilir HM Wardan dan Sekda Said Syarifuddin.

Pada kesempaan itu, Tay Ciaying salah seorang anak dari pemilik sekaligus perintis Sambu Group, Mr Tay Juhana yang kini memimpin perusahaan skala besar yang berpusat di Pulau Guntung, Kateman, itu mengungkapkan perjuangan berat yang dilalui dari awal berdiri hingga sukses dan tetap eksis sampai sekarang.

Diceritakan, sang ayah mulai merintis usaha berbahan baku kelapa sejak tahun 1967. Dia membangunnya dengan susah payah karena tak sedikit cobaan dan rintangan yang menghadang. Namun, ketekunan dan kegigihan sang ayah berbuah manis, dimana Sambu Group menjadi perusahaan terbesar dari sekian banyak bisnis pengolahan yang berbasis kelapa.

“Ayah saya Tay Juhana bersama almarhum kakek saya, membangun perusahaan ini pada 50 tahun yang silam harus melalui perjalanan panjang penuh liku dan rintangan. Namun, mereka hadapi dan menyelesaikan semuanya dengan baik sehingga sampai saat ini d Sambu Group tetap konsisten dalam bisnisnya,” ungkap Tay Ciaying di hadapan para Bupati dan udangan lainnya di gedung komplek Sambu Group, Selasa (5/12/2017) sore.,

Rintangan tersebut, telah dimulai sejak tahun 1970, dimana kala itu terjadi reformasi politik di Indonesia. Pada medio 1980 – an, Indonesia kembali diguncang dengan revolusi industri. Gelombang reformasi di medio 1990 hingga memasuki era milenium juga turut mengisi catatan panjang hambatan yang dihadapi.

Banyaknya rintangan yang dihadapi ayah dan kakeknya itu, yang kemudian dapat terselesaikan, makin membuat perusahaan semakin kokoh. “Buktinya, Sambu Group dapat bertahan selama 5 dasawarsa dalam kerasnya persaingan dunia bisnis Internasional,” kata Tay Ciaying.

Menurut dia, perayaan ke – 50 tahun Sambu grop ini menjadi sebuah lembaran baru lagi bagi perjalanan bisnis kelapa xyang harus diperingati, dan selalu mengingat berbagai macam bentuk rintangan yang telah dilalui.

“Seperti halnya pohon yang rindang, perusahaan ini telah menjadi tempat berteduh dan benaung bagi banyak orang di bawahnya. Ayah kami berpesan, sumbang (beri bantuan) kepada masyarakat, kalau tidak bisa sumbang, jangan menjadi beban masyarakat. Filosopi ini yang terus-terus kami pertahankan,” pungkas Tay Ciaying.* Herman

Bagikan ke:

Posting Terkait