Apical Group Luncurkan Empat Pilar Strategis Apical 2030

609 views

 

DUMAI,LintasRiauNews.com
Apical Group, salah satu pengolah minyak kelapa sawit global terkemuka, meluncurkan Apical2030, sebuah inisiatif keberlanjutan yang strategis.
Terdiri dari komitmen pada empat pilar strategis yaitu Kemitraan Transformatif, Aksi Iklim, Inovasi Hijau, dan Kemajuan Inklusif dalam sepuluh (10) tahun ke depan. Targetnya terkait erat dengan filosofi bisnis dari Grup yaitu 5C (good for community, country, climate, customer, company), tujuan Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola (LST), dan sembilan (9) dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNSDG).

APICAL2030 dengan pendekatan inklusif dan rencana strategis untuk mencapai akuntabilitas dan dampak yang lebih besar akan mendorong upaya grup perusahaan dalam membangun rantai pasokan yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab serta mengatasi tantangan lingkungan, sosial, dan tata kelola (LST) saat ini.

“ Apical 2030 mempercepat komitmen keberlanjutan untuk menciptakan dampak sosial, lingkungan, dan bisnis yang positif. Melalui target yang berfokus pada keberlanjutan, kami berkomitmen untuk menjalankan filosofi bisnis kami dengan melakukan apa yang baik bagi masyarakat, negara, iklim, dan pelanggan,” kata Dato’ Yeo How, President of Apical Group.

Target sepuluh (10) tahun Apical2030 terdiri dari empat pilar strategis yang meliputi Kemitraan Transformatif dengan empat (4) target yang bertujuan untuk berkolaborasi dengan pemangku kepentingan di sepanjang rantai pasokan untuk memacu perubahan positif terkait kepatuhan akan kebijakan Tanpa Deforestasi, Tanpa Gambut, dan Tanpa Eksploitasi (NDPE), ketertelusuran, dan konservasi.

Masing-masingnya berkolaborasi dengan pemasok untuk mencapai 100% rantai pasokan yang sesuai dengan kebijakan Tanpa Deforestasi, Tanpa Gambut, dan Tanpa Eksploitasi (NDPE). Kemudian melibatkan 100% pemasok untuk verifikasi ketertelusuran yang independen pada tahun 2025. Selanjutnya berkolaborasi dengan pemasok untuk mendorong penggunaan energi bersih melalui 20 pembangkit listrik tenaga biogas (PLTBG). Terakhir bermitra dengan pemasok untuk melestarikan hutan dan lahan gambut seluas 150.000 ha di dalam lanskap area Apical pada tahun 2030

Untuk aksi iklim terdapat 2 target yang bertujuan untuk mengambil tindakan mendesak untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya. Pertama mengurangi 50% intensitas emisi gas rumah kaca (GRK) dalam produksi kami pada tahun 2030 dan kedua mencapai netral karbon pada tahun 2050

Sedangkan untuk inovasi hijau juga terdapat 2 target yang bertujuan memanfaatkan inovasi untuk mencapai operasi yang semakin berkelanjutan. Masing-masingnya adalah 38% dari total penggunaan energi berasal dari sumber energi terbarukan dan bersih serta meningkatkan intensitas penggunaan air hingga 30% melalui solusi sirkular

Kemudian untuk kemajuan inklusif juga terdiri dari 2 target yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan melalui inisiatif yang disesuaikan. Langkah pertama yakni mendukung masyarakat melalui 30 Desa Berkelanjutan atau Sustainable Living Villages (SLV) pada tahun 2030 dan kedua mendukung 5.000 petani swadaya untuk mencapai sertifikasi pada tahun 2030.

” Membangun rantai pasokan dan industri yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab membutuhkan komitmen dan upaya bersama dari semua pihak termasuk mitra industri, perusahaan kelapa sawit, petani swadaya dan LSM di antara yang lainnya,” tambah Dato’ Yeo How.

Hingga saat ini, Apical telah meluncurkan berbagai inisiatif untuk mendorong ketertelusuran yang lebih baik, kepatuhan terhadap kebijakan Tanpa Deforestasi, Tanpa Gambut, dan Tanpa Eksploitasi (NDPE), dan inklusi serta sertifikasi untuk petani kecil.
Program keberlanjutan yang telah berjalan antara lain Traceability Outreach Program (TOP) untuk memberikan solusi ketertelusuran yang disederhanakan untuk para pemasok; Program Smallholder Inclusion for Better Livelihood & Empowerment (SMILE) untuk membantu petani swadaya di Indonesia meningkatkan hasil panen mereka, memperoleh sertifikasi internasional, dan mendapatkan premi penjualan; dan Sustainability Assurance & Innovation Alliance (SUSTAIN), solusi blockchain aliansi minyak sawit yang dibentuk untuk meningkatkan ketertelusuran ke area produksi minyak sawit dan mempercepat penerapan kebijakan NDPE di seluruh rantai pasokan yang kompleks.

Apical2030 dibangun dengan berbagai upaya yang ada serta menambahkan target keberlanjutan yang ambisius untuk perubahan yang transformatif dan berkelanjutan di sektor minyak sawit. Menguraikan perjalanan menuju Apical2030, Executive Director of Apical Group, Pratheepan Karunagaran mengatakan Apical menyadari tantangan yang akan terjadi pada iklim, lingkungan, dan masyarakat.

” Sebagai bisnis dengan rekam jejak global, kami memahami kontribusi dan peran penting kami di pasar tempat kami beroperasi – dengan demikian, upaya dan target keberlanjutan kami juga dimaksudkan untuk mendukung agenda lingkungan, sosial, dan tata kelola (LST) nasional,” sebutnya.

Apical mulai mengambil pendekatan komprehensif untuk membangun rantai pasokan minyak sawit yang transparan, dapat dilacak, dan berkelanjutan dengan pengembangan dan rilis Kebijakan Keberlanjutan pada tahun 2014, mempublikasikan Sustainability Report atau Laporan Keberlanjutan tahunan sejak tahun 2016 dan meluncurkan Implementasi Keberlanjutan Apical (A-SIMPLE) Framework pada tahun 2020, sebuah mekanisme untuk memastikan implementasi yang efektif dari Kebijakan Keberlanjutan**(rls/toga)

Bagikan ke:

Posting Terkait