Parah, Terkait Proyek Payung Elektrik 42 Miliar di Mesjid Annur , Diduga Terancam Mangkrak , Kadis PUPR Riau Memilih Bungkam Saat Dikonfirmasi

251 views

 

Foto : Kondisi halaman Masjid Raya Agung An Nur Provinsi Riau,Rabu sore (19/04/2023) tampak masih berantakan

PEKANBARU,LintasRiauNews.com – Proyek pembangunan payung elektrik di area Masjid An-Nur hingga kini masih belum rampung sepenuhnya. Dua dari enam unit payung elektrik rusak akibat diterjang hujan badai pada beberapa waktu lalu.

Foto : Beberapa pekerja proyek tampak saat melakukan pengelasan payung elektrik yang patah disebabkan oleh  angin kencang beberapa waktu lalu

Diketahui Dua dari enam unit Payung elektrik senilai Rp 42 miliar itu mengalami kerusakan yang sangat parah.

” Masyarakat Pekanbaru kecewa terkait pembangunan proyek penataan  kawasan  Masjid Raya Agung An Nur Pekanbaru senilai Rp 42 miliar, terlebih  payung elektrik tersebut kini mengalami kerusakan serius” Jelas Ketua  DPD Lembaga Laskar Melayu Bersatu  (LLMB) Kota Pekanbaru, Dt Panglimo Tongah Muhammad Uzer kepada Wartawan, Kamis (20/04/2023)

Ketua  DPD Lembaga Laskar Melayu Bersatu  (LLMB) Kota Pekanbaru, Dt Panglimo Tongah Muhammad Uzer

Ia sangat mengecam terkait pengerjaan payung elektrik yang tak kunjung selesai jelang pelaksanaan Shalat Idul Fitri 1444 H / 2023 M terhitung beberapa hari dilaksanakan.

Diduga pekerjaan proyek tersebut tidak sesuai Spesifikasi , seharusnya  rangka besi yang digunakan memenuhi mutu terjamin , dikuatirkan kedepannya bila proyek ini selesai  akan membahayakan para jemaah sehingga menimbulkan korban jiwa,  itu tidak kita harapkan.

Payung elektrik ini seharusnya menjadi fasilitas penunjang ibadah yang bermanfaat bagi masyarakat. Namun, dengan kerusakan yang terjadi dan dugaan korupsi yang muncul, proyek ini malah menimbulkan kekecewaan dan pertanyaan bagi warga Pekanbaru.

Saya menilai proses lelangnya menurut saya tidak jelas diduga ada kongkalikong permainan orang dalam sehingga merugikan peserta lelang lainnya.

Banyak warga yang merasa kecewa dan menduga adanya indikasi korupsi di balik anggaran pembangunan tersebut. Mereka pun berharap Tipikor Melek melihat fakta yang terjadi dilapangan usut tuntas bilamana ada indikasi korupsinya, serta kepada  Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diharapkan turun ke Provinsi Riau untuk segera mengusut dugaan korupsi dalam proyek ini .

Apabila aparat terkait belum melek jangan salahkan kami melakukan aksi unjuk rasa ke jalan secara besar besaran dari Lembaga Laskar Melayu Bersatu Kota Pekanbaru.

Ditambahkan oleh salah seorang Aktivis Pemantau Informasi Publik , Padil ,  sangat disayangkan  apa yang terjadi pada pembangunan payung elektrik tersebut  yang dilakukan oleh Dinas PUPR Provinsi Riau.

Tampak payung tak dapat menahan hujan badai yang menerpanya. Badai memupus harapan kita untuk dapat menggunakan payung baru itu dan jelang pelaksaaan shalat Idul Fitri yang semakin dekat.

Menurutnya, dengan besaran anggaran yang mencapai Rp 42 miliar tersebut, payung elektrik raksasa di Masjid Annur ini mestinya memiliki ketahanan yang sangat kuat.

“Katanya, terpalnya berkualitas, yang bisa bertahan dan tidak lapuk selama puluhan tahun, tapi kok ini bisa hancur ya,” kata Padil , Kamis (20/04/2023)

Pejuang informasi Publik ini mengatakan, kalau kondisinya seperti ini, maka wajar jika ada yang meragukan kualitas kontraktornya. Sehingga muncul tudingan bahwa ada ‘permainan’ antara Dinas PUPR dan juga kontraktor.

Kedepannya kita harus pertanyakan kepada PUPR Riau, terkait bahan yang digunakan untuk pembuatan Payung itu serta Rencana Anggaran Biayanya melaui Surat Permohonan Informasi Publik . Kemudian apakah kontraktor ini berpengalaman dalam melaksanakan kegiatan ini.

Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Kawasan Pemukiman Pertanahan (PUPR-PKPP) Riau M Arief Setiawan saat di konfirmasi Via Whats App oleh Wartawan lebih memilih diam dan tidak menjawab sampai detik ini.

Seirama Gubernur Riau Syamsuar  juga enggan  membalas pesan Whats App awak media ini,saat dimintai tanggapan terkait proyek penataan  kawasan  Masjid Raya Agung An Nur  yang tak kunjung selesai mengingat Idul Fitiri 1444 H tinggal menghitung jam lagi,seperti biasa setiap tahun halaman Masjid Raya Agung An Nur di pergunakan untuk sholat Idul Fitri.

Dalam pesan Whats App tersebut awak media ini juga mengirimkan video memperlihatkan kondisi halaman masjid Raya Agung An Nur,Rabu (19/04/2023) masih berantakan,dilokasi proyek sudah tidak terlihat lagi para pekerja,kemungkinan mereka sudah mudik lebaran**(ari/ian)

 

 

Bagikan ke:

Posting Terkait