Spal Tunggakan Tagihan Listrik Lampu PJU, Plt Wako Minta PLN Jangan Main Ancam, PEKANBARU (lintasriaunews) - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru mengeluarkan statement terkait 'warning' yang ditegaskan Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang mengancam akan mencabut daya listrik untuk fasilitas umum, jika Pemko tak melunasi tunggakan listrik Penerangan Jalanan Umum (PJU) senilai Rp19 miliar. Plt Wali kota Pekanbaru, Edwar Sanger Pemko Pekanbaru mengimbau kepada pihak PLN untuk tidak memberikan statement mengancam untuk mencabut daya listrik. Hal ini karena kepentingan masyarakat umum yang membutuhkan penerangan jalan. Dijelaskannya, Pemko sebenarnya telah mengangsur utang kepada pihak PLN. Dengan kondisi keuangan Pemko yang saat ini masih belum stabil, Ia meminta agar PLN jangan main ancam cabut. "Kita memang sudah mengetahui masih ada tunggakan listrik. Tapi yah jangan main ancam mengancam, dengan kondisi keuangan kita yang masih belum stabil. Pastilah kita akan menyelesaikannya, ini kan untuk masyarakat," ujar Edwar Sanger, Jum'at 23 Desember 2016. Ia menyebutkan, masyarakat membutuhkan penerangan jalan, dan saat inilah PLN bisa turut membantu Pemko melayani masyarakat dalam hal penerangan jalan. Dan pihaknya akan terus berusaha mencari solusi untuk mempercepat pembayaran sisa utang tersebut. "Memang kondisi kuangan kita yang sulit, tapi kan sudah diangsur. Saatnya kita bersama-sama untuk menyelesaikannya, tanpa harus mengancam mencabut listrik lampu jalan," katanya mengulang, seperti dilansir riausky.com.[] red007 Pariwisata Belum Mampu Dongkrak Tingkat Hunian Hotel di Riau REDAKSI | JUMAT, 23 DESEMBER 2016 - 11:40:42 WIBDIBACA: 23 KALI PEKANBARU, SENUJU.COM - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mencatat level tingkat hunian (okupansi) hotel di Riau mengalami stagnan di sepanjang tahun ini karena kunjungan wisatawan tercatat belum meningkat. Ketua PHRI Riau Ondhi Sukmara mengatakan rata-rata okupansi hotel di Riau hanya berada pada level 60 persen. Angka tingkat isian ini tentunya jauh dari beberapa daerah wisata di Sumatra, seperti Sumatra Barat, Kepulauan Riau dan Sumatra Utara yang mencapai 80 hingga 90 persen. "Okupansi perhotelan di Riau sempat jatuh ke level 40 persen pada Kuartal I/2016. Selanjutnya, hanya berada pada level 60 persen. Tidak pernah lebih,” katanya. Beberapa pergelaran wisata tahunan yang diadakan pemerintah, seperti Festival Pacu Smpan Pacu Jalur, Festival Budaya Tiong Hoa Bakar Tongkang, Balap Sepeda Tour de Siak tidak berpengaruh terhadap bisnis perhotelan di daerah itu. Ondhi mengatakan PHRI hanya memproyeksikan tingkat isian sebatas 60 persen pada tahun ini. Menurutnya, situasi akan berbeda jika Pemerintah daerah setempat dan pihak swasta mengadakan pergelaran yang lebih menarik untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. PHRI juga mematok target 60 persen untuk tingkat isian tahun 2017. Menurut Ondhi, belum ada iklim segar dari sektor manapun yang mampu mengembangkan bisnis perhotelan di Riau pada Tahun 'Ayam Api' nanti. Selama ini, okupansi sangat bergantung dengan acara sereomonial yang diadakan oleh pemerintah. "Jika, hal ini kembali dilarang, tidak menutup kemungkinan akan ada hotel yang gulung tikar," kata Ondik. Izin-izin Mati, PT Serikat Putra juga Tak Bayar PPJ BANDARPETALANGAN (lintasriau - Kepala Dinas Pedapatan Daerah (Dispenda) Mayhendri, melalui Edison, Kabid PAD? ungkapkan sampai saat ini tunggakan PPJ PT Serikat Putra masih belum dibayar. "Ya memang benar, ada Pajak Penerangan Jalan (PPJ) PT Serikat Putra yang masih belum dibayar," terrang Edison, seperti dilansir riausky.com, Jumat. Semalam sambung Edison, Dispenda Kabupaten Pelalawan telah mengingatkan pihak menajemen perusahaan agar melunasi pajak PPJ mereka. "K?emarin, saat tim Pemkab turun guna kroscek perijinan PT Serikat Putra. Kesempatan itu Kami kasih ingat mereka untuk melunasi tunggakan PPJ, sebelum bulan desember ini berakhir," tuturnya. Edison kepada media ini tidak menyebutkan besaran tunggakan? PPJ PT Serikat Putra. "Saya pikir saat ini tidak terlalu penting kita publikasikan ?besaran PPJ mereka," imbuhnya. Namun demikian sambung Edison, berdasarkan komunikasi? dengan perusahaan, mereka menyanggupi untuk melunasi PPJnya. "Kita optimis sebelum bulan Desember 2016 ini berakhir?, mereka melunasi tunggakan PPJ. Namun jika tidak dilunasi, disamping denda yang siap diterapkan, kita juga akan bersikap tegas," tutupnya.[] red Ket Foto : Tim saat menyambangi PT Serikat Putra Malang Nian Nasib Ibu di Pekanbaru ini, Rumahnya Dibakar Anak Sendiri PEKANBARU (lintasriaunews) - Bagi sebagian orang, Hari Ibu mungkin merupakan hari spesial seorang anak dalam memberikan kebahagiaan tersendiri kepada sang ibu yang telah melahirkan, merawat dan membesarkannya. Namun hal itu ternyata tidak dirasakan oleh Nuraini (60), warga Jalan Pahlawan Kerja, Gg Kalideras, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru. Bertepatan dengan Hari Ibu, 22 Desember 2016, ibu empat anak ini justru harus merasakan kekecewaan, pilu dan sedih yang sangat mendalam karena ulah anak kandungnya, Wirdianto. Bagaimana tidak, sambil membendung air matanya, tubuhnya yang telah renta hanya bisa mematung melihat kelakuan sang anak yang tega membakar rumahnya sendiri. Tetangga sekitar yang melihat kejadian itupun tak dapat berbuat banyak untuk membantu menyelamatkan barang-barang berharga miliknya. Rumah yang telah bertahun-tahun ditempatinya pun seketika rata tinggal puing, apalagi saat api sudah melumat rumahnya, tim pemadam kebakaran juga datang terlambat ke lokasi kejadian. "Dia ini (diduga melakukan pembakaran rumah) anak saya nomor 3. Tadi awalnya dia itu baru bangun tidur, tapi pas saya keluar rumah sebentar saya sempat lihat dia lempar dan menendang sesuatu. Setelah itu rumah langsung terbakar," kisahnya sambil menahan air mata, seperti dilansir riauterkini.com, Jumat. Dengan rasa trauma, Nuraini juga tak dapat bercerita panjang lebar. Riauterkini.com sempat berupaya menanyakan penyebab sang anak nekat membakar rumahnya tersebut. Tapi sayang, wanita setengah abad lebih yang dikenal tetangga dekatnya dengan panggilan Nur ini lebih banyak diam sambil memandang ke arah rumahnya yang sudah rata dengan tanah. Sementara itu, sejumlah saksi mata sekaligus tetangga Nur di lokasi kebakaran mengatakan, Wirdianto alias Wi si anak durhaka yang sudah menghanguskan rumah milik orang tuanya itu memang dikenal sebagai pribadi yang nakal. Jika keinginannya tak dipenuhi, si anak tak segan-segan mengamuk dan bahkan memarahi sang ibu (Nuraini). Perbuatan itu diperparah juga dengan kebiasaannya menghisap lem dan mengkonsumsi obat-obat terlarang. "Anaknya memang nakal, bandel. Kalau minta uang sama orang tuanya, terus nggak dikasih, pasti langsung marah-marah. Suka hisap lem. Anak itu nggak kerja (penggangguran), kira-kira umurnya sekitar 27 tahun. Pas rumahnya terbakar, dia (Wirdianto) sempat lari ke belakang rumah, tapi langsung diamankan ke rumah pak RT dan diserahkan ke polisi (Polsek Bukit Raya). Tadi dia juga bawa besi sama batu," kata Srina (40), salah satu tetangga Nuraini. Atas perbuatan yang dilakukannya, anak tak tahu balas budi itupun langsung digelandang ke Mapolsek Bukit Raya untuk diperiksa. Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Bukit Raya, AKP Sihol Sitinjak membenarkan peristiwa memilukan kebakaran tersebut. Menurutnya, tak ada korban jiwa atas kebakaran yang terjadi. "Yang jelas si pelaku (Wirdianto) sudah kita amankan untuk diperiksa, karena kuat dugaan, dialah yang sengaja membakar rumah orang tuanya. Korban jiwa nihil, sedangkan kerugian materiil belum bisa kita taksir," tutupnya.[] red007