Jakarta – Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerjasama Islam (KTT LB OKI) ke-5 dibuka pagi ini pukul 09.00 WIB di JCC, Senayan, Jakarta Pusat. Dijadwalkan akan ada 49 negara anggota OKI yang mengirimkan delegasinya termasuk perwakilan dari PBB.
Berdasarkan keterangan dari Kementerian Luar Negeri, ada lebih dari 500 delegasi dari 49 negara yang akan hadir. Selain itu, KTT Luar Biasa ini juga akan diikuti oleh 3 negara observers, 4 negara/organisasi internasional kuartet, dan 5 anggota tetap Dewan Keamanan PBB.
KTT Luar Biasa yang mengangkat tema tentang Palestina dan Al-Quds Al-Sharif ini akan didahului oleh Pertemuan Pejabat Tinggi dan Pertemuan Tingkat Menteri pada tanggal 6 Maret 2016. Pertemuan ini akan mengangkat tema "United for a Just Solution"
"Ini adalah pertemuan luar biasa yang pertama kali khusus diselenggarakan untuk mencari terobosan guna menyelesaikan isu Palestina dan Al-Quds Al-Sharif," tulis Kemlu dalam keterangan resminya, Minggu (6/3/2016).
KTT ini diharapkan dapat memberikan dorongan pada dunia internasional untuk tetap prioritaskan penyelesaian isu Palestina dan Al-Quds Al-Sharifmengingat saat ini situasinya semakin mengkhawatirkan.
Penyelenggaraan KTT LB OKI ke 5 ini juga merupakan bentuk nyata dari dukungan penuh dan solidaritas Indonesia dan OKI terhadap isu Palestina dan Al-Quds Al-Sharif.
"Bagi Indonesia, dukungan terhadap Palestina merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari amanat UUD 1945 untuk menghapuskan penjajahan dan melaksanakan ketertiban umum berdasarkan pada kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial," tulisnya.
Rencananya KTT akan menghasilkan sebuah resolusi yang menegaskan posisi prinsip dan komitmen OKI untuk mendukung Palestina dan Al-Quds Al-Sharif, serta Jakarta Declaration yang digagas oleh Indonesia untuk memuat langkah-langkah konkret bagi Palestina dan Al-Quds Al-Sharif.
Dukungan dan kontribusi Indonesia untuk Palestina juga ditunjukan melalui kerja sama dan bantuan kepada Pemerintah dan masyarakat Palestina, antara lain bantuan kemanusiaan sebesar US$ 1 juta. Indonesia juga telah memprakarsai lebih dari 135 program capacity building yang diikuti 1.364 warga Palestina pada periode 2008-2015 dalam kerangka bilateral, NAASP (New Asian-African Strategic Partnership for Palestinian Capacity Building Program), dan CEAPAD (Conference on Cooperation among East Asian Countries for Palestinian Development).
Sumber detikcom