Soal Perdamaian dan Pencabutan Kuasa Hukum, Ini Kata Miftahul Syamsir

354 views

 

PEKANBARU,LintasRiauNews.com – Meluruskan sejumlah pemberitaan sepihak mengenai pencabutan Kuasa Hukum Mirwansyah Cs selaku pengacara Miftahul Syamsir (MS) disejumlah pemberitaan dan video yang tersebar dimedsos.

Sabtu (22/10/22) dalam penjelasannya Uul akhirnya angkat bicara, ” Sebelumnya saya ucapkan terima kasih atas perhatian Mirwansyah Cs, terkait hal itu sebenarnya sudah saya sampaikan langsung alasannya kepada beliau, ” sebut Miftahul.

” Jadi gini bang, perdamaian ini terjadi sama sekali bukan karena ada hal-hal tertentu seperti di pemberitaan sebelumnya, ini emang keputusan keluarga besar dan dari hati, ” ungkap Uul sapaan akrab Miftahul Syamsir.

” Aku yang berpikir sebagai korban, jika aku membalas ini, hubungan keluarga aku dengan keluarga ET jadi ga harmonis lagi, karena orang tua ET merupakan guru silat gaek aku, ” sebut Uul.

Pak Syamsir Alam (orang tua Uul) yang merupakan murid pertama Perguruan Silat Sesiki (Seni Silat Keimanan) Kecamatan 50 Tanjung Rhu sekitar tahun 1974 – 1975 ingat akan komitmen antara murid dengan guru.

” Antara murid dan guru terjalin hubungan keluarga, guru dan murid adalah anak guru, berarti anak murid adalah anak guru, dan disumpah ( potong ayam dan nasi kuning ), ” ungkap Pak Syamsir Alam menambahkan.

Lebih lanjut Miftahul menyampaikan bahwa lewat musibah yang hampir menghilangkan nyawanya itulah keluarga mereka disatukan kembali.

Miftahul juga menyampaikan bahwa ia sangat bersyukur orang tuanya masih sehat diumur 74 tahun, dan merasa tidak berbakti jika hanya memikirkan dirinya sendiri.

” Keluarga mereka dengan keluarga aku sudah sejak lama putus komunikasi, sejak 20 tahun lalu, mendengar cerita mereka saat itu, dan membayangkan begitu mirisnya mereka disatukan lewat peristiwa ini, ” ungkap Uul.

” Coba abang bayangkan diposisi aku. Apa harus aku teruskan ini ? Setelah aku diberikan kesempatan hidup kembali untuk benar-benar bermuhasabah diri dikehidupan ini, ” sebut Uul.

Pertimbangan Miftahul lainnya jika kasus ini dilanjutkan adalah karena suasana damai orang tuanya dan keluarga besarnya, dan disatu sisi keluarga ET sudah menunjukkan sikap bersalahnya atas kejadian tersebut.

” Hidup ini aku ikuti sesuai rencana Tuhan aja bang, ga ada yang aku takuti jika aku sudah berkata benar. Apa harus aku ikuti ego aku, tapi jika itu bisa membuat kondisi aku baik-baik lagi gpp bang, ” sebut Uul.

” kondisi aku juga belum sepenuhnya pulih, aku pastikan, ga ada yang kuat di posisi aku, yang mau kejadian yang aku alami ini menimpa dirinya dan ga ada yang bisa punya pemikiran seperti aku, ” ungkap Uul.

Diakhir keterangannya Miftahul juga meluruskan, ” tidak benar Pj. Walikota Muflihun yang datang pada (16/10/22) memberikan uang untuk berdamai, uang itu dari tamu yang ikut datang sekedar membantu biaya pengobatan. Jadi saya mohon dengan sangat, bagi pihak-pihak yang terkait, tolong dengan sangat sudahi Fitnah-fitnah ini, kondisi saya sekarang masih dalam tahap pemulihan, jahitan dikepala saya aja belum tanggal, saya mau tenang dan jangan sesekali ukur saya dengan uang, saya sudah cukup sabar dan tahan diri, ungkap Uul dengan memperlihatkan rasa sedihnya.

” Ditambahkannya, Mereka diluar taunya cuma kulitnya aja, senang melihat orang susah, ribut melihat orang baik baik saja, ” tutup Uul.**

Bagikan ke:

Posting Terkait