PEKANBARU,LintasRiauNews.com — Wakapolda Riau Brigjen Pol. K. Rahmadi SH, MH menyampaikan pujian dan apresiasi kepada Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Riau atas inisiatif dan terobosannya menggelar Seminar Kebangsaan dalam rangka Pilkada Damai 2024.
Hal itu disampaikan Wakapolda Riau kepada awak media usai membuka secara resmi kegiatan Seminar Kebangsaan yang dirangkaikan dengan pra musyawarah daerah (Musyda) BEM -se Riau. Kamis (15/8). Acara yang berlangsung di Bertuah Hall Hotel Pangeran tersebut diikuti ratusan mahasiswa dan dihadiri KPU, Bawaslu dan Forkopimda Riau.
“Mewakili Bapak Kapolda Riau, Irjen Pol. Mohammad Iqbal, dengan adanya seminar Kebangsaan pemilu 2024 dan sekaligus kegiatan Pra Musyda kita sangat berterima kasih,” kata Brigjen K. Rahmadi.
“Saya berharap kegiatan ini juga bahagian dari sosialialisasi dan menyiapkan perangkat-perangkat baik itu penyelenggara maupun partisipasi pemilih. Dalam konteks ini adik-adik mahasiswa bisa membaca peta dan situasi dengan kemajuan teknologi informasi sehingga dapat memberi informasi, bekerjasama atau berkolaborasi,” sambung Wakapolda.
Karena Pemilu serentak 2024 ini, lanjut Brigjen K. Rahmadi, adalah kegiatan kerjasama kolaboratif yang bukan saja dilakukan oleh penyelenggara tapi juga melibatkan masyarakat. Termasuk juga kegiatan pengamanan oleh jajaran Polri dan TNI serta Linmas.
Brigjen K Rahmadi mengungkapkan kalau Polda Riau dan Forkominda dengan jajarannya memiliki pengalaman pemilu langsung serentak 2024, yakni Pemilihan Presiden dan Legislatif (DPR RI-DPD-PRD Kota/Provinsi), yang dinilai dapat berlangsung berjalan dengan baik dan aman. Dimana masyarakat telah menentukan pilihan (calonnya) yang selanjutnya pilihan masyarakat itu akan dilantik (sebagai pejabat negara) bulan Oktober mendatang.
“Pengalaman terlaksananya penyelenggaraan Pemilu Damai adalah bagian dari kontribusi kita (Polri) dalam menghadapi Pilkada Serentak pada tahun ini,” jelasnya.
Terkait adanya pemungutan suara ulang (PSU) di beberapa daerah di Riau, hal tersebut akan menjadi kajian Polda Riau, termasuk penyelenggara, dengan melakukan pelbagai kegiatan yang diharapkan kejadian serupa tidak terulang kembali. Sehingga pilkada 2024 nanti bisa berjalan dengan aman dan damai.
Brigjen K. Rahmadi juga menyampaikan rasa gembira serta pujian dan apresiasinya kepada mahasiswa yang tergabung dalam BEM se Riau yang telah berkolaborasi dengan berbagai pihak guna memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait Pilkada Serentak 2024 bulan November mendatang.
“Dukungan adik-adik mahasiswa sangat luar biasa, mereka berkolaboratif dan memberikan pemahaman terhadap isi-isu berkembang. Misalnya kolaborasi dengan kita (Polri), khususnya Intelijen dan Sospol. Mereka juga melahirkan terobosan inovatif, yang intinya adalah bagaimana pemilihan umum ini berjalan aman dan damai,” ujar Wakapolda Riau.
Dalam menghadapi Pilkada Serentak 2024 di Riau, Wakapolda mengatakan untuk kegiatan pengamanan secara keseluruhan berjumlah 25.000 orang lebih, dari Polri sekira 2.271 personil dan 400-an personil dari gabungan dari TNI.
“Kepada penyelenggara, agar dapat menciptakan kondisi sejuk dan berpartisipasi dalam memberikan informasi yang aman dan damai jelang Pilkada,” harap Wakapolda Brigjen K. Rahmadi yang merupakan lulusan Akpol 1990 ini.
Kegiatan Seminar Kebangsaan yang mengangkat tema “Pluralisme dan Demokrasi: Membangun Kebhinekaan dalam Pilkada Damai 2024” menghadirkan para narasumber kompeten dari berbagai latar belakang. Tujuannya memberikan edukasi kepada kalangan mahasiswa dan masyarakat mengenai pentingnya keikutsertaan dalam mendukung pelaksanaan Pilkada Damai 2024. Begitu juga kegiatan pra Musyda untuk melanjutkan estafet kepengurusan BEM Se-Riau periode 2024.
Adapun narsumber dalam Seminar Kebangsaan ini, yakni Ketua DPH LAM Riau Datuk Seri Setia Amanah Taufiq Ikram Jamil, Komisioner KPU Riau Nugroho Noto Susanto, Ketua Bawaslu Riau Alnofrizal dan akademisi/pakar politik Dr. Panca Setyo Prihatin.
Dalam kesempatan itu, para peserta seminar melakukan deklarasi bersama untuk mendukung Polda Riau dalam menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang kondusif di Provinsi Riau. Deklarasi ini menjadi bentuk komitmen mahasiswa dalam menciptakan suasana yang aman dan damai selama proses Pilkada 2024.
Pada kegiatan seminar tersebut tampak hadir jajaran Forkominda lainnya seperti dari Kejati Riau diwakili Asintel Bapak Fahrul, SH, Danrem 031/WB diwakili Dandim Pekanbaru Letkol Inf Sri Marantika Beruh, S.Sos, dalam hal ini Lettu JKU Padri Asman. Sedangkan dari kalangan BEM, di antaranya Koordinator Pusat BEM Seluruh Riau: Alfikri Habibullah, Koordinator Isu BEM se-: Chandra Oktorianda, Koordinator Daerah BEM se-Riau di 12 Kabupaten/Kota dan Presiden Mahasiswa se-Riau.
Kebhinekaan dalam Pikada
Koordinator Pusat BEM se-Riau Alfikri Habibullah mengungkapkan penyelenggaraan Seminar Kebangsaan tersebut adalah tindak lanjut dari hasil diskusi bersama rekan-rekan mahasiwa terkait pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 pada bulan November mendatang, khususnya di Provinsi Riau.
“Dimana dalam diskusi kami tersebut juga ada pembahasan terkait munculnya isu ke arah SARA (suku, agama, ras dan antar golongan) yang berpotensi muncul mewanai kontestasi Pilkada serentak nanti. Hal ini tentu akan menjadi momok ketika isu tersebut dimunculkan dan dipublikasikan oleh media sehingga dikhawatirkan dapat memecah belah masyarakat, khususnya di Riau,” paparnya.
Sebab, lanjut Alfikri, diketahui masyarakat yang bermukim di Bumi Lancang Kuning ini terdiri dari beragam suku dan agama. Selain suku Melayu sendiri, juga banyak dari suku Minang, Jawa, Sunda, Batak dan lainnya. Justru itu, maka perlu diambil langkah untuk menyatukan masyarakat Riau yang beragam itu dengan konsep kebhinekaan demi terlaksananya penyelenggaraan Pilkada yang aman dan damai.
“Maka, langkah ke arah itu kita tindak lanjuti dengan Seminar Kebangsaan yang mengusung tema Kebhinekaan dalam Pilkada Serentak 2004 di Provinsi Riau tersebut ,” terangnya.
Alfikri menyebut sebagai bagian dari masyarakat Melayu sendiri, sebenarnya tidak mempersoalkan para pendatang, mereka tetap dihargai bahkan dimuliakan sebagai bentuk kearifan adat resam Melayu.
“Makanya, melalui seminar dengan tema kebhinekaan ini pihaknya ingin mendorong dan mengajak berbagai pihak untuk menjaga kondusifitas di tengah proses Pilkada 2024,” kata Alfikri sembari menambahkan Seminar Kebangsaan ini diikuti utusan mahasiswa (BEM) dari 30 perguruan tinggi di Riau dan 12 Koordinator Daerah BEM se-Riau.
Alfikri juga menyampaikan agenda Seminar Kebangsaan itu mendapat respons dan dukungan positif dari berbagai pihak, termasuk instansi pemerintah. “Bahkan juga ikut mesupport seperti akomodasi untuk rekan mahasiswa dari daerah dan juga berbagai kebutuhan panitia penyelenggaraan,” ujarnya.
Sang Komandan BEM Riau ini juga mengatakan dalam acara seminar ini sengaja tidak mengundang atau mengikutsertakan para politisi (caleg, anggota dewan dan partai politik) karena tema dan sasaran seminar ini lebih pada kegiatan edukasi untuk kalangan masyarakat, termasuk pelajar dan mahasiswa.
“Tujuan seminar ini adalah bagaimana terciptanya Pilkada 2024 aman dan damai, dengan kata lain tidak menimbulkan ketakutan dan konflik di tengah masyarakat ke depannya,” terangnya.
Terkait pelaksanaan Pilkada itu sendiri, baik untuk pemilihan kepala daerah Provinsi Riau
maupun 12 Kab/kota lainnya, Alfikri berharap dan mengimbau terutama pihak pemerintah agar menjaga komitmen untuk tetap netral. Jangan sampai ikut intervensi seperti ikut memerintahkan atau mengerakan ASN untuk mendukung kandidat tertentu.
“Kami dari BEM Riau memastikan akan memantau dan mengawal pelaksanaan Pilkada serentak ini. Jika ada laporan dan temuan pelanggaran, kami akan tindak lanjuti sesuai ketentuan yang berlaku,” tegas Alfikri Habibullah.** (ian)