Khilafah Sistem Tata Negara Harus Ditolak, Ini Penjelasan Ketua MPR

Zulkifli Hasan

JAKARTA, LintasRiauNews- Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menyebut memilih Khilafah sebagai sistem tata negara berarti mundur 1.400 tahun, jika dihitung 1.438 berdasar tahun Hijriah.

Hal itu disampaikan menjawab munculnya gerakan Khilafah secara global di dalam negeri. “Khilafah harus kita ditolak. Dasar negara kita Pancasila,” tegas Zulkifli di hadapan ulama se Jawa di Gedung MPR Jakarta, Kamis (9/6/2017)

Dia menganalogikan UUD yang baru diubah atau diamandemen 15 tahun lalu. Dimana sekarang ada lagi yang mengusulkan agar kembali pada UUD 1945 yang asli, seperti yang disuarakan Try Sutrisno dan Rachmawati,kata Zul.

“Kita mau kembali ke UUD 1945 yang asli, yang baru diubah 15 tahun lalu saja sudah sulit. Apalagi kembali ke sistim Khilafah yang 1.400 tahun lalu,” tandasnya.

“Peluangnya memang terbuka tapi syaratnya susah, karena harus diusulkan oleh 1/3 anggota DPR, dan disetujui 3/4 anggota MPR,” sambung pria yang juga Ketua Umum DPP PAN ini.

Zulkifli mengingatkan kepada umat Islam agar memahami Islam secara utuh. Sebab pemahaman Islam yang dipahami secara sebelah itulah yang menimbulkan dakwah keras. “Saya kalau ketemu juru dakwah yang keras saya akan ajak dialog,” ujarnya.

Zul yang pernah menjahat Menteri Kehutanan ini mengatakan dirinya saat kunjungan ke luar negeri pernah mendengar dakwah yang isinya keras karena urusan politik.

Islam, lanjut dia, apabila dipahami secara utuh akan damai. Islam itu hanya satu. Dalam ajarannya melarang bunuh diri. “Bunuh diri dalam Islam termasuk perbuatan dosa. Apa yang dilakukan teroris dengan meledakkan dirinya termasuk dosa,” terang Zulkifli.

Kepada mahasiswa Indonesia yang studi kawasan Arab, dia mengaku sudah mengingatkan mereka agar belajar dan menyelesaikan studi dengan baik meski di tengah kondisi konflik di kawasan Arab.

“Setelah lulus dan sudah kembali ke Indonesia, bawalah Islam yang damai. Jangan bawa konflik di kawasan Arab saat tiba pulang kembali di negeri sendiri,” imbau Zulkifli yang konon dulunya gagal masuk IAIN Jakarta itu. [] Erwin

Bagikan ke: