Pekanbaru-Pemprov Riau meningkatkan dari siaga menjadi darurat banjir dan longsor. Dua warga Kabupaten Kampar dilaporkan meninggal dunia terseret arus banjir.
Demikian disampaikan, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Edwar Sanger kepada wartawan, Kamis (11/2/2016) di Pekanbaru.
“Peningkatan status hari ini menjadi darurat banjir dan longsor karena pertimbangan tiga kabupaten telah menyatakan status tanggap darurat,” kata Edwar.
Edwar menjelaskan, saat ini banjir paling parah melanda tiga kabupaten yakni Rohul, Kampar dan Kuansing. Ketiga wilayah itu, telah menetapkan tanggap darurat.
Dengan status darurat, kata Edwar, Pemprov Riau akan lebih cepat dalam penggunaan anggaran untuk bantuan logistik. Disamping itu akan meminta bantuan BNPB untuk menanggulangi bencana banjir yang saat ini melanda Riau.
“Kita sudah memberikan bantuan sebesar Rp 500 juga untuk korban banjir di tiga kabupaten tersebut,” kata Edwar.
Dalam catatan BPBD Riau, dari tiga kabupaten tersebut, ada 56 desa yang terdampak banjir dengan jumlah korban lebih dari 26 ribu kepala keluarga.
2 Korban Meninggal
Sementara itu, BPBD Kampar mencatat ada dua orang warga tewas karena terseret banjir dari luapan sungai Kampar.
“Banjir yang melanda Kampar sudah merenggut dua korban meninggal dunia,” kata Kepala BPBD Kampar, Santoso.
Dia menjelaskan, kedua korban adalah Roni Fadilah (18) dan seorang lagi dewasa. Keduanya hanyut terseret air yang cukup deras dari luapa sungai Kampar.
“Jasad Roni tadi pagi ditemukan warga, setelah sehari sebelumnya dilaporkan hilang. Untuk korban dewasa, lanjutnya, sehari sebelumnya hanyut juga terbawa arus. Ketika ditemukan warga juga sudah meninggal dunia,” tutup Santoso.**
sumber: detik.com
This email has been sent from a virus-free computer protected by Avast. www.avast.com |