PEKANBARU (lintasriaunews)- Dunia pendidikan di Kota Pekanbaru saat ini sedang mengkhawatirlan. Pasalnya, ibukota Provinsi Riau ini mengalami kriisis guru lantaran jumlah guru semakin berkurang, sehingga berdampak pada menurunnya mutu pendidikan.
Kondisi ini terjadi akibat banyaknya gutu yang sudah masuk usia pensiun, sementara penerimaan PNS Guru sejak tahun 2013 lalu belum ada sama sekali, demikian diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Abdul Jamal, Senin (19/12/2016), seperti dilansir riauterkini.com.
Menurut Jamal, sejak tiga tahun belakangan ini tercatat total kekurangan guru di kota Pekanbaru mencapai 2000 tenaga pengajar, jika hal ini terus dibiarkan tentuk tingkat kualitas pendidikan akan semakin menurun.
"Kita berharap ada dibukanya lowongan PNS untuk guru, ini sudah berulang kali kita minta kepada Pemerintah Kota, Provinsi bahkan pusat namun hasilnya masih nihil," jelas Jamal.
Untuk mengantisipasi krisis guru ini, pihak sekolah telah mengambil kebijakan perekrutan guru komite yang jumlahnya 1300 orang, guru kontrak 200 orang dan guru bantu 500 orang.
"Meskipun ada perekrutan guru untuk mengantisipasi kekurangan guru, namun kualitasnya tidak sesuai dengan harapan, pasalnya guru yang direkrut rata rata bukanlah sarjana keguruan. Jadi mereka sulit untuk mencapai standar pendidikan yang ditetapkan pemerintah, " paparnya.
Selain kualitas guru yang belum mempuni, Pihak Dinas Pendidikan juga belum bisa memberikan jaminan kesejahteraan terhadap guru-guru bantu di kota Pekanbaru.
"Kalau dia PNS itu sudah bisa dikatakan sejahtera, namun mereka yang guru bantu, kontrak dan komite ini masih jauh dari sejahtera. Inilah yang membuat mereka tidak fokus dalam mengajar para siswa sehingga selain menjadi guru mereka juga membuka usaha lain, " papar Jamal.
Diharapkan, kedepan pemeeintah pusat membuka lowongan PNS guru di kota Pekanbaru sehingga krisis guru tidak berlarut-larut di Kota Pekanbaru. * red