Pekanbaru (lintasriaunews) – Forum Indonesia untuk zransparansi Anggaran (Fitra) Riau mengkritik kinerja Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru dalam hal manajemen anggaran belanja rutin yang dinilai buruk dan tidak tidak transparan pada masyarakat.
Hal itu terkait adanya tunggakan Pemko Pekanbaru berupa pembayaran jasa listrik Penerangan Jalan Umum (PJU) yang mencapai Rp19,85 miliar selama 3 bulan, Oktober, November dan Desember 2016. Sampai-sampai mendapat ultimatum dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
“Jika dikaitkan, ini merupakan akibat dari kesalahan tata kelola anggaran belanja Pemko Pekanbaru. Masa persoalan listrik yang sudah bertahun-tahun dianggarkan pun masih bisa menunggak,” kata Koordinator Fitra Riau, Usman, seperti dilansir senuju.com, Ahad.
Dalam ultimatumnya tersebut, PLN mengancam akan memadamkan seluruh Penerangan Jalan Umum (PJU) jika tunggakan miliaran rupiah tersebut tak dibayarkan Pemko. PLN memberi tenggat waktu hingga Jumat sore lalu.
Namun, ancaman PLN itu urung terlaksana , karena jelang tenggat waktu yang diberikan, Pemko Pekanbaru membayar tunggakan tagihan tersebut dengan cara bertahap atau dicicil. Jumlah yang ditransfer pada rekening PLN adalah senilai Rp4 miliar.
“PJU ini kan penerimaannya didapatkan dari pungutan pajak ketika masyarakat membeli token listrik di supermarket. Yang hasilnya itu kemudian dijadikan sebagai sumber pembayaran PJU,” ujar Usman.
Ia melanjutkan, hal ini juga terjadi akibat buruknya model pengelolaan anggaran Pemko Pekanbaru yang tidak transparan. Pemko Pekanbaru merupakan salah satu daerah yang memiliki tingkat transparansi publik yang cukup rendah jika dibandingkan dengan Indragiri Hulu.
“Jika model pengelolaan bagus, pemerintah bakal lebih transparan karena anggaran daerah itu lebih diawasi dengan baik oleh publik. Sehingga tak bakal terjadi seperti ini,” tandasnya.
Keuangan Sulit
Pejabat Wali kota Pekanbaru Edwar Sanger sebelunnya juga sempat menanggapi soal tunggakan listrik PJU dan ultimatum PLN tersebut. Dengan kondisi keuangan Pemko yang saat ini masih belum stabil, Ia meminta agar PLN jangan main ancam kepada Pemko dan lebih memperhatikan kepentingan masyarakat.
Edwar menyebut Pemko sebenarnya telah mengangsur utang kepada pihak PLN. “Kita memang sudah mengetahui masih ada tunggakan listrik. Tapi yah jangan main ancam mengancam, dengan kondisi keuangan kita yang masih belum stabil. Pastilah kita akan menyelesaikannya, ini kan untuk masyarakat,” ujar Edwar Sanger kepada awak media, Jum’at 23 Desember 2016.
Menurut dia, pihaknya akan terus berusaha mencari solusi untuk mempercepat pembayaran sisa utang tersebut.[] red007