PEKANBARU (lintasriaunews) – Mobil dinas (mobdin) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau jenis Toyota Innova BM 1329 T yang mengalami kecelakaan di wilayah Sumatera Barat hingga rusak parah, beberapa hari lalu, masih misteri, karena belum terungkap secara jelas kronologis kejadiannya. Termasuk siapa pejabat yang menggunakan kendaraan dinas itu.
Gubernur Riau yang dimintai tanggapannya terkait kejadian yang cukup menghebohkn dan menuai sorotan itu pun mengaku belum mengetahui secara persis. Namun, pejabat diberi fasilitias kendaraan dinas itu diminta agar bertanggungjawab, termasuk memperbaikinya atas kerusakan yang terjadi.
“Ya resiko sendiri. Saya tak tahu persis sekarang (persoalannya). Tapi mereka yang diberi tanggung jawab ya perbaiki kalau terjadi kerusakan atau pun hancur. Ya harus tanggung jawab,” kata Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman kepada awak media di Pekanbaru, Kamis (19/1/17).
Apalagi, lanjut Gubri, jika mobil plat merah tersebut dipergunakan bukan untuk kepentingan kedinasan. Karena sejatinya, mobil dinas diperuntukkan untuk menunjang kepentingan kedinasan, bukan untuk kepentingan keluarga atau pribadi.
Untuk itu,, Gubri meminta kepada Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) untuk kembali membuat surat himbauan memperkatat peruntukan dari setiap mobil dinas yang ada di lingkungan Pemprov Riau.
“Seharusnya tak boleh, yang namanya mobil dinas bukan untuk keluarga. Kecuali dia membawa tamu yang ada hubungannya dengan kedinasan,” terang Andi Rachman, sapaan akrab Gubri.
Orang nomor satu di Riau ini lalu mengulang pernyataannya terkait mobil dinas saat melantik pejabat eselon II serta III dan IV beberapa waktu lalu. Dimana aset, khususnya mobil dinas, harus digunakan sesuai dengan peruntukannya. Selain itu, mereka yang tidak lagi menjabat wajib menyerahkan kepada pejabat baru.
“Kita buatlah, waktu pelantikan saya juga sudah ngomong masalah aset. Nanti saya minta BPKAD untuk mempertegas kembali masalah mobil dinas ini,” ungkap Andi.
Seperti dberitakan, mobil dinas warna putih jenis Toyota Innova BM 1329 T itu rusak parah setelah mengalami kecelakan dan jatuh ke jurang di sekitaran Kelok Sembilan Kecamatan Harau Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, beberapa hari lalu.
Belakangan terungkap, mobil plat merah itu digunakan bukan semata untuk keperluan dinas pejabat yang mendapat fasilitas kendaraan,. tapi anggota keluarganya juga turut memanfaatkannya untuk urusan lain.
Terbukti, saat mengalami kecelakaan, sebagaiman dilansir riauterkini.com. mobdin itu ditumpangi sejumlah pelajar SMAN 8 Pekanbaru. Supirnya juga diduga pelajar sekolah tersebut. Mujur saja, kecelakaan yang menimpa tidak sampai menimbulkan korban nyawa, Para pelajar di dalam mobil itu hanya mengalamil luka-luka.
Dari informasi sejumlah sumber yang dihimpun, para pelajar yang jadi korban kecelakaan mobil plat merah tersebut ada beberapa orang, selain anak pejabat yang menjadi pengguna mobdin itu, jug ada anak seorang penegak hukum dan anak seorang pengusaha sukses di Pekanbaru.
Sampai saat ini dikabarkan salah seorang dari korban masih dirawat di RS Aulia Pekanbaru karena tulang punggungya tergeser.
Meski peristiwa kecelakaan yang dialami mobdin di luar daerah itu ramai diberitakan media, toh tak kunjung ada penjelasan resmi dari pihak Pemprov Riau. Justru, terkesan menutupi hal tersebut, sehingga siapa pejabat yang menjadi penanggung jawab mobil plat merah tersebut tak diketahui.
Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Pemprov RIau Indrawati Nasution saat dikonfirmasi awak media melalui telephon selulernya tidak pernah menjawab. Demikian juga dengan Kabag Aset Arifin saat dikonfirmasi juga belum bersedia memberikan keterangan dengan alasan masih dalam kondisi sakit. [] red007