PEKANBARU (LintasRiauNews) – Kalangan DPRD Kota Pekanbaru, khususnya dari Fraksi PDI Perjuangan menolak keras dan mengecam Pemerintah Kota atas pelaksanaan kegiatan Musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) daerah yang digelar di salah satu hotel ternama di kota ini.
Anggota DPRD Pekanbaru Dapot Sinaga menyatakan pelaksanaan kegiatan tahunan pemerintah di hotel tersebut dinilai suatu pemborosan anggaran. Apalagi, saat ini kondisi keuangan pemerintah daerah sedang tidak baik.
Dengan alasan itu, politisi PDI Perjuangan ini dan dan rekan-rekan di legislatif lainnya melakukan Walkout (keluar) dari Musrenbang yang secara resmi sudah dibuka sejak Selasa (7/3/2027) hingga beberapa hari kedepan.
“Ya kita lakukan Walkout, karena kita menilai acara tidak pas dilakukan di tempat yang mewah, itu suatu pemborosan. Ini kami dari Fraksi PDIP mempertanyakan kenapa kegiatan dilakukan di hotel,” ungkap Dapot saat ditemui wartawan, Rabu (8/3/2017).
Menurut Intruksi Mendagri, lanjut Dapot, semua sudah jelas, bahwa segala kegiatan yang sifatnya rapat-rapat di pemerintahan kota dan DPRD hendaknya menggunakan fasilitas yang ada.
“Di tengah kondisi keuangan kita yang masih minim ini, kenapa harus boros-boros sampai digelar di hotel, kenapa tidak dibuat di kantor atau balai yang ada,” tegasnya.
Ketika ditanyakan lebih dalam, apakah dari Walkout nya beberapa anggota dewan kemarin akan mempengaruhi hasil Musrenbang Kota Pekanbaru, Dapot menolak perspekulasi dan akan menunggu intruksi pimpinan dewan.
“Nanti pasti pimpinan kita di dewan akan mempertimbangkan segala aspek, pasti ada kordinasi lebih lanjut. Kita juga sebagai anggota akan menerima masukan dari pimpinan,” pungkasnya,, seperti dilansir halloriau.com.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, beberapa anggota DPRD Kota Pekanbaru keluar dan meninggalkan ruang ballroom Hotel Aryaduta saat acara Musrenbang digelar, meskipun disaat bersamaan Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman turut hadir didalam acara tersebut. []red007