,
DUMAI,LintasRiauNews.com.-Tidak hanya ayam broiler saja yang kini diminati, namun ternak ayam kampung menjadi salah satu bisnis peternakan yang cukup menggiurkan.
Harga jual ayam kampung dinilai lebih tinggi dari pada ayam broiler. Inilah yang mempengaruhi ayam kampung memiliki harga jual lumayan mahal dibandingkan dengan ayam broiler pada umumnya.
Selain itu, dari segi rasa juga ayam kampung sangat mempengaruhi sekali. Rasanya memang lebih sedap dan tekstur dagingnya yang kenyal.
Hal inilah yang mendasari terbentuknya kelompok ternak ayam kampung ini.
Pertama ada keinginan yang sama untuk maju bersama. Kedua potensi usaha ayam kampung terbuka lebar.
Ketiga kita bisa membuat pakan alternatif tidak harus pakan pabrikan ,terang Suriyanto pada media LintasRiauNews.com.,Jum’at (02/09/2022)
Inilah dasar yang membentuk kelompok ini di mana saudara Eko Purnomo di pilih sebagai Ketua , Defri sebagai Seketaris.
Bagi peternak ayam kampung, pastinya harus memahami peluang bisnis ternak ayam kampung
rumahan menjadi usaha yang menjanjikan saat ini.
Bukan hanya karena dimanfaatkan sebagai penghasil telur ayam kampung sebagai jamu tradisional, dagingnya juga banyak diminta oleh konsumen karena dinilai lebih sehat.
Memahami banyaknya permintaan tersebut, maka para peternak ayam kampung rumahan membentuk wadah kelompok tani TERNAK AYAM DUMAI , hal ini bertujuan untuk saling tukar informasi bagai mana berternak ayam kampung yang higienis ramah lingkungan dan informasi harga pasar sebagaimana yang di paparkan oleh Suriyanto ,Sebagai Pembina dalam kelompok yang baru di bentuk .
Suriyanto SP yang juga pernah sebagai kepala dinas pertanian tanaman pangan dimana beliau saat ini memelihara lebih kurang 700 ekor ayam kampung unggul seperti jenis KUB , Jenis Alu ,Bangkok, dan beberapa jenis lainnya, ketika di tanya awak media bagai mana dengan lingkungan pak? apakah tidak mengganggu mengenai bau kotoran nya? Beliau sampaikan bau kotoran nya tetaplah ada akan tetapi bau tersebut tidak akan tercium dari jarak 3 meter begitu juga dengan lalat kandang beliau sampaikan.
Untuk mengatasi lalat kandang yang banyak beliau sampaikan itu hal yang paling mudah untuk di atasi sebagai mana awak media meninjau kekandangnya, bagaimana dgn pasar ?beliau juga menyampaikan pasar sangat terbuka bagi kita nyatanya ayam peliharaan saya berat 1Kg saja berapapun ada akan habis, kira kira berapa lama ayam DOC bisa berat 1Kg beliau menyampaikan utk peliharaannya bisa 80Hari kalau sdh 3bln biasanya sdh 1,2 sampai 1,3 Kg dengan rata rata jual perkilo Rp 48.000. S /D Rp 50.000.
Suriyanto juga mengatakan tidaklah susah mengembangkan ayam kampung rumahan ,maka tidak heran jika harga ayam kampung sangat mahal dipasaran. Tentu saja, ini menjadi salah satu peluang yang sangat baik untuk peternak jika ingin ternak ayam kampung.
Hal ini dinilai lebih efektif, sebab dari segi harga juga lebih tinggi daripada ayam broiler.
Soal perawatannya, ayam kampung memang terbilang fleksibel , tempat Tidak harus membutuhkan lahan yang luas , Anda bisa memulainya dari pekarangan rumah maupun lahan sekitar rumah dengan jumlah 50 ekor.
Hal inilah yang tentu sangat bagus untuk para pemula yang ingin terjun dalam dunia peternakan. Ayam kampung juga memiliki daya jual tinggi, tidak hanya bisa dijual pada penjual ayam di pasar namun beberapa restoran yang menyajikan masakan khas tentu banyak membutuhkan stock ayam kampung dalam jumlah yang tidak sedikit.
Pembentukan kelompok ini di hadiri calon anggota sebanyak lebih kurang 40 orang dan juga di hadiri seketaris kelurahan bukit datuk serta PPL bidang peternak ibu rosa dan tim dari balai penyuluh pertanian kecamatan dumai selatan, menurut ibu PPL inilah saat yang tepat bagi kelompok tani ternak ini membentuk kelompok karena ini satu satunya kelompok tani ayam kampung yang pertama ,semoga akan terbentuk pada wilayah kerja penyuluh masing masing.
Demikian beliau mengakhiri.Suriyanto sangat berharap kepada Pemko Dumai ,agar dapat membantu Kelompok Tani Ternak Ayam Kampung Kota Dumai**(Toga).