PEKANBARU (lintasriaunews) – Salah seorang pasangan calon (paslon) Walikota Pekanbaru dalam Pilkada 2017 melontarkan pernyataan menarik sekaligus menggelitik. Dimana dia mengingatkan pentingnya komitmen bagi seorang pemimpin, termasuk setia dengan satu istri.
Menurut dia, sukses seorang pemimpin biasanya tidak lepas dari peran seorang istri yang mendukungnya. Oleh sebab itu, seorang pemimpin harus setia dengan satu istri.
Hal disampaikan Irvan Herman, calon Wakil Walikota Pekanbaru yang berpasangan dengan HM Raml Walid saat sosialisasi dengan kader PKB Kota Pekanbaru salah satu partai politik pengusung, yakni di salah satu kafe di Jalan Delima, Kecamatan Tampan, Jumat sore (20/1/17).
“Kata ayah saya, kalau mau jadi pemimpin itu harus setia sama istri. Kalau ndak, tak bagus nanti membangun kota ini,” ungkap paslon walikota nomor urut 4 yang merupakan putra mantan Walikota Pekanbaru H Herman Abdullah itu.
Ketika dokter muda ini memperkenalkan diri dan bercerita tentang kehidupan pribadinya, terutama tentang istrinya yang hanya satu, beberapa ibu-ibu yang juga ada dari Majelis Taklim terlihat tersenyum dan tertawa.
“Istri saya Alhamdulillah hanya satu. Lho, kok ketawa?” kata Irvan seraya menunjukkan mimik bingung atas reaksi spontan kaum ibu yang hadir terkait ucapannya tersebut.
Namun, lanjut dia, istrinya tak bisa ikut bersamanya hadir dalam acara terse but karena saat ini sedang bersama sang ibu sedang berada di Bandung, Jawa Barat (Jabar) menjaga ayahanda Herman Abdullah yang kini menjalani pengobatan di salah satu di rumah sakit di Kota Kembang itu.
Irvan menyampaikan kondisi ayahnya kini telah cukup membaik. Dia juga meminta doa dari hadirin yang hadir untuk kesembuhan ayahnya itu.
Terkait Pilkada 2017, Irvan menyebut ia bersama pasangannya, HM. Ramli Walid selaku calon walikota, sudah mempersiapkan berbagai program jika nanti diberi amanak ole masyarakat untuk memimpin Kota Pekanbaru.
“Insha Allah kami ingin mengembalikan seperti semasa kepemimpinan Pak Herman Abdullah. Mungkin ibu-ibu dan bapak-bapak bertanya mengapa Pak Herman tidak lagi mendukung dulu yang pernah didukungnya,” katanya, seperti dilansir riauterkini.com.
“Itu sudah menjadi komitmen Pak Herman. Jujur dulu mmang Pak Herman membantu seseorang menjadi kepala daerah. Tidak ada iming-iming dan janji yang kami harapkan. Selain dia dapat melanjutkan apa yang sudah dikerjakan Pak Herman,” sambung Irvan menuturkan.
Namun, setelah yang didukung dan dibantunya menjadi kepala daerah, ternyata kepemimpinannya jauh dari harapan. Terutama, ujar Irvan, mengenai pasar, dimana hingga saat ini banyak keluhan yang datang terkait masalah pasar.
“Akhirnya beliau harus mengambil sikap. Meskipun bertentangan dengan sebagian orang kampungnya,” katanya mengisahkan sikap sang ayah yang dinilai sukses mempimpin Kota Pekanbaru selama dua periode sebelumnya .* [] red