PEKANBARU (LintasRiauNews) – Akibat banjir yang terjadi dalam beberapa hari terakhir, sedikitnya sembilan sekolah di lima desa Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu, terpaksa meliburkan siswanya. Ironisnya, pimpinan institusi pendidikan di Negeri Seribu Suluk ini tak mengetahuinya.
“Sekolah diliburkan atas inisiatif sendiri karena banjir yang cukup besar merendam gedung dan beberapa akses putus,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rokan Hulu, Aceng Hardiana di Pekanbaru, Selasa (7/3).
Aceng menjelaskan saat ini banjir akibat meluapnya Sungai Rokan itu menyebabkan lima desa di Bonai Darussalam terendam banjir hingga mencapai lebih dari satu meter.
Adapun lima desa di Kecamatan Bonai Darussalam yang kebanjiran akibat meluapnya Sungai Rokan meluap, Selasa, adalah Desa Kasang Mangkal, Kasang Padang, Sontang, Teluk Sono, dan Bonai. Hulu sungai tersebut berada di Kecamatan Kunto Darussalam, Ujung Batu, Tandun, dan Rokan IV Koto, Rohul.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Rokan Hulu, Zulkifli saat dikonfirmasi wartawan mengaku tidak mengetahui adanya sekolah yang meliburkan siswanya akibat banjir.
Ironisnya, dia justru menyarankan kepada awak media untuk menanyakan perihal tersebut ke anggotanya. Padahal, saat ini banjir besar sedang melanda Kabupaten Rokan Hulu dan merendam sedikitnya tiga kecamatan.
“Saya tidak tau, tanyakan ke anggota saya saja,” jawabnya singkat, seperti dilansir antarariau.com.
9 Sekolah Libur
Data yang dihimpun dari Kepolisian Daerah Riau, terdapat sembilan sekolah yang meliburkan siswanya di Kecamatan Bonai Darussalam. Selain sekolah, banjir di Desa itu juga merendam pasar tradisional.
Kepala Bidang Humas Polda Riau, Kombes Pol Guntur Aryo Tejo menyatakan banjir setinggi satu meter terjadi di Desa Kasang Mungkal. Sekolah Dasar Negeri (SDN) 03 di desa itu meliburkan siswanya selama tiga hari ke depan.
Di Desa Sontang ketinggian air juga hingga 60-100 cm. Akibatnya PAUD Mawar, TK Anggrek, SDN 01, SMPN 01, SMAN 01, dan SDN 06 aktivitas sekolahnya dihentikan hingga tiga hari ke depan.
Kemudian di Desa Teluk Sono ketinggian air 60-150 cm merendam 150 rumah Perum PT Hetahaean Afd I, II, III dan 85 unit di Dusun I. Aktivitas sekolah SDN 10 dihentikan hingga tiga hari kedepan.
Di Desa Kasang Padang ketinggian air 50-100 Cm. Di Desa Bonai ketinggian air 90-100 cm dan fasilitas umum Pasar tradisional Kasang Mungkal terkena banjir.
Aktifitas sekolah SD Swasta Tanjung Pauh dihentikan hingga tiga hari ke depan dan sejumlah rumah Dusun Jurong dan Tanjung Pauh
Akibat banjir kali ini, tercatat lebih kurang 45 unit rumah di Dusun Sei Sagang terendam banjir. Sekitar 35 rumah Dusun 3 Sei Kulim, dan lima rumah di Dusun Sei Dauhan Baru.
Jumlah rumah terendam banjir lebih kurang 150 unit di Dusun Titian Gading, 100 unit di Dusun II Delapan Tali Baru, dan 77 unit di Dusun I Harapan.
Prasarana dan fasilitas Umum yang terkena banjir di antaranya Mesjid Darussalam, Surau suluk Syeh Muhammad Kayo, Surau Kampung baru, Surau Suluk syeh muhammad Saleh, dan empat unit Mushola, dan Los Pasar Titian Gading.
“Prasarana pemerintahan, Pusat Kesehatab Masyarakat dan Kantor Urusan Agama yang terkena banjir,” ujat Guntur di Pekanbaru.[] red007