PEKANBARU, LintasRiauNews.com – Tokoh Riau yang juga senior dan salah seorang pendiri Laskar Melayu Bersatu (LMB) Datuk Said Amir Hamzah mendukung penuh pendirian sekaligus deklarasi LMB Perjuangan di bawah kepemimpinan Datuk Muhammad Uzer selaku Panglima Utama. Sebelumnya Uzer dan segenap rekannya tergabung dalam organisasi LLMB yang dipimpin Datuk Ismail Ilyas, namun belakangan terjadi konflik internal hingga memutuskan mundur dan memisahkan diri.
Dukungan tersebut dilontarkan langsung oleh tokoh senior berlatar militer berpangkat Letkol (Purn) TNI yang juga mantan anggota DPRD Riau itu saat menyampaikan sambutannya pada acara Silaturahmi dan Deklarasi atau Isytihar LMB Perjuangan yang dihadiri para tokoh Riau dan tokoh pendiri LMB, Sabtu (20/7/2024) di Hotel Angkasa Garden Pekanbaru. Para tokoh itu, di antaranya Datuk H. Endang Sukarelawan, Datuk Buhari, Datuk Azmi Aziz, dan yang datang dari beberapa kabupaten kota, tampak berada tengah ratusan laskar yang hadir.
“Pertama, saya ingin menyampaikan pesan Bunda Hj. Azlaini Agus yang semula mau hadir, karena saat ini beliau sedang sakit jadi menyampaikan salam sekaligus permohonan maaf beliau. Selanjutnya, pesan saya untuk LMB Perjuangan, apapun yang terjadi di depan jangan pernah berhenti. Biar pun tujuh lautan terbakar maka kapal LMB Perjuangan ini tetap jalan terus berlayar,” ujar Dt. Said Amir.
Kepada jajaran pengurus LMB Perjuangan ia menekankan agar mengutamakan kebersamaan dan persatuan yang diumpamakan laksana kapal dengan para awaknya. “Kapal kita ini tolong dibawakan sesuai tujuannya. Tujuan kita untuk bisa menjadi pengawal dan menjadi tuan di negeri Melayu, khususnya untuk wilayah Riau. Benahi dahulu Riau, jika kabupaten kota terbentuk, insyaallah kawan-kawan yang lain nanti bisa sadar dan ikut berjuang,” kata Dt. Said Amir.
Dengan gamblang Dt. Said Amir juga membeberkan perjalanan dan suasana organisasi pada masa kepengurusan di LMB di bawah kepemimpinan Panglima Besar Datuk Syarwan Hamid (alm) yang juga tokoh penggas dan pendirinya dahulu. “Tidak pernah kami berantem, jika ada yang ditegur tidak ada yang merajuk, walau dimarahi sekalipun,” ujarnya mengenang.
“Kami tidak pernah melupakan jasa beliau, saya saja bahkan pada masa itu resikonya bisa dikeluarkan dari tentara, tapi kami tetap jalan saja, karena Datuk Syarwan Hamid itu orangnya konsisten,. Kalau kita salah ya wajar lah dia marah. Namun, jangan pula dihilangkan nama dia di dalam laskar ini, masa orang yang mendirikan pertama sampai anak-anak dan kroni-kroninya mau dihilangkan, itu tidak benar,” ungkapnya lagi.
Dt. Said Amir menyebut Melayu Riau ini cuma tiga pilarnya, yaitu pertama Lembaga Adat Melayu (LAM), kedua Forum Komunikasi Pemuka Masyarakat Riau (FKPMR) dan ketiga Laskar Melayu Bersatu (LMB) yang merupakan pengawal yang kedua itu tadi.
“Kepada pengurus LMB Perjuangan, tolong setelah ini, silaturahmi ke Polda Riau, KOREM dan beberapa yang lain agar kita mendapat pencerahan-pencerahan dari mereka,” pesannya lagi di hadapan ratusan laskar yang tergabung dalam LMB Perjuangan dengan panglima tertingginya yakni Panglima Utama (Pangtama) Muhammad Uzer.
Pangtama LMB Perjuangan Datuk Muhammad Uzer dalam sambutannya mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas dukungan para tokoh Riau dan tokoh LMB. Begitu juga kepada para laskar yang setia dengannya, sehingga acara yang luar biasa ini bisa terlaksana dengan baik sebagaimana harapan kita semua.
“Semua para tokoh yang hadir pada hari ini dan tim Laskar saya tentu sudah banyak memberikan sumbangsih baik dalam bentu waktu, pemikiran, ide, gagasan bahkan materi, sehingga semangat untuk mewujudkan kembali cita-cita para pendiri LMB terdahulu bisa kita mulai dari hari ini,” tuturnya.
Menurut Dt. Muhammad Uzer, sudah lama Bangsa Melayu ini seakan tertidur, mudah terpecah, saling serang, saling pukul. “Pada momentum ini saatnya kita berubah dan sudahi itu semua, buka mata kita, telinga kita sudah saatnya kita bersatu padu,” ujarnya.
“Dan sudah menjadi suatu keharusan bagi kita semua, untuk menggelorakan semangat juang mana kala Melayu yang kita cintai ini, kian hari semakin tertindas, tertinggal bahkan menjadi budak di negerinya sendiri. Dengan kita bersatu, insyaallah kita akan kuat dan mampu mewujudkan kejayaan yang terdahulu pernah menjadi cita-cita para tokoh Melayu kita,” sambungnya.
Pangtama Muhammad Uzer mengajak mengajak segenap anggota dan pengurus untuk bersama-sama mewujudkan LMB Perjuangan yang berdaya saing, bergerak, Berdaulat dan Bermarwah. “Tentu kreatifitas dan inovasi dalam membesarkan organisasi LMB Perjuangan ini sangat diharapkan. Dan tidak lupa pula, kami mengharapkan selalu ada tunjuk ajar dan bimbingan dari para tokoh senior,” imbuhnya.
Datuk Uzer menjelaskan, yang dimaksud bergerak itu adalah kita bangkit bersama, sampai kita diakui berdaulat dan kita bisa menjadi tuan di negeri kita sendiri, baru kita mempunyai Marwah. “Bermarwah itu kita diperhitungkan dan disegani, ini masih banyak saudara-saudara kita Melayu yang untuk mencari makan saja susah, tanah Riau ini luas tapi masih banyak masyarakat Melayu kita yang sejengkal saja tidak punya tanah, bagaimana bisa kita dikatakan bermarwah,” terangnya.
Momentum hari ini, lanjut dia, tentunya menjadi catatan sejarah bagi yang sudah sama-sama ikut berjuang demi bisa melahirkan LMB Perjuangan ini. “Mulai hari ini, kita berhenti saling menjelekkan, saling menghujat, fitnah dan lainnya. Mari kita sama-sama membesarkan organisasi kita masing-masing dan sama-sama menegakkan Marwah Melayu ini,” pungkas Muhammad Uzer.* ian