H. Sulaiman Azhar, Birokrat Alumnus Pesantren Maju Pilkada Rohil 2020

2789 views

Sulaiman Azhar

BAGANSIAPI-API – Bursa bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) periode 2021-2026 untuk kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 kian menghangat dan ketat. Sejumlah pendatang baru muncul meramaikan suksesi kepemimpinan di negeri Seribu Kubah itu, salah satunya yakni H. Sulaiman Azhar, SS. MH.

Sulaiman yang kini merupakan pejabat eselon III di lingkungan Pemerintah Kabupaten Rohil itu dikabarkan siap maju dan melepaskan jabatannya maupun sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Bahkan, birokrat muda alumnus pesantren yang akrab disapa Haji Leman ini digadang-gadang punya kans besar diusung oleh sejumlah partai dalam Pilkada Serentak tahun ini.

Masuknya Haji Leman dalam bursa kandidat dan disebut-sebut berpeluang tampil dalam kontestasi Pilkada cukup menarik perhatian. Apalagi, kabarnya juga sudah mendapatkan pasangan dan partai yang bakal jadi perahu untuk tampil di ajang suksesi tersebut. Hanya saja, karena pertimbangan tertentu sejauh ini belum disampaikan terbuka ke publik.

Cukup mencengangkan pula, meski sosoknya tak begitu populer dan belum punya pengalaman politik memadai, namun dukungan kepada Haji Leman untuk ikut di ajang Pilkada Rohil ternyata banyak berdatangan dan terus mengalir dari berbagai kalangan masyarakat.

Informasi yang diperoleh, berbagai kelompok masyarakat menjatuhkan pilihan dan memberi dukungan kepada Haji Leman didasari sejumlah pertimbangan. Di antaranya, selain sebagai birokrat yang merupakan putera daerah, juga sosok generasi muda yang agamis, sehingga figurnya dipandang layak dan cocok menakhodai pemerintahan Kabupaten Rohil di era milenial dan teknologi yang masif dewasa ini.

Sebagai birokrat yang meniti karir dari bawah, Haji Leman tak disangsikan memiliki kemampuan dalam pengalaman dalam urusan pemerintahan, termasuk dalam hal kepemimpinan. Selama belasan tahun jadi abdi negara dan pelayan masyarakat, tentu juga sudah paham dengan kondisi sosial masyarakat dan daerah.

Di samping itu, di luar rutinitas sebagai ASN, dia juga aktivis pergerakan serta organisasi keagamaan dan sosial kemasyarakatan lainnya. Dia aktif di organisasi pemuda Anshor dan perhimpunan mesjid di Rohil. Haji Leman juga punya pergaulan cukup luas dan berhubungan baik dengan berbagai lapisan masyarakat.

Haji Leman dikenal pula sebagai ustadz yang cukup sering diminta memberi tausyiah ataupun ceramah agama oleh kalangan masyarakat. Karena diketahui dari usia SMP hingga SMA menimba ilmu di sejumlah pondok pesantren tersohor di Pulau Jawa. Sebagai alumnus pesantren dirinya dianggap memiliki ilmu agama memadai yang terus dikembangkan sampai kini.

Dari rekam jejaknya selaku birokrat dan aktivitasnya sebagai aktivis keagamaan serta kepribadiannya yang santun  dan peka dengan lingkungan,  Haji Leman di mata beberapa kelompok masyarakat dipandang sebagai sosok yang mumpuni dan pas mewakili atau representasi generasi muda untuk mengisi kursi kepemimpinan daerah di Kabupaten Rohil.

Lagipula sejalan dengan adanya keinginan dari kalangan masyarakat agar pasangan kepala daerah di Negeri Seribu Kubah mendatang hendaknya berasal dari tokoh muda dalam rangka regenerasi kepemimpinan daerah sekaligus menjawab tantangan zaman. Sebab sejak jadi kabupaten otonom tahun 2001, kepemimpinan daerah didominasi kaum tua. Boleh jadi, hal ini turut memicu berbagai kalangan masyarakat meminta dan mendorong Haji Leman untuk maju dalam Pilkada.

 

Permintaan Masyarakat

Haji Leman sendiri ketika dikonfirmasi awak media, baru-baru ini, tak menampik berniat untuk ambil bagian dalam kontestasi Pilkada Rohil yang dijadwalkan digelar awal September 2020 mendatang. Dia juga mengaku siap melepaskan jabatannya saat ini sebagai menjabat Kepala Bidang Pendataan dan Pelayanan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Rohil. Termasuk statusnya sebagai ASN yang sudah diembannya sejak 2005.

“Ya, saya ada niat maju dalam Pilkada Rohil tahun ini. Salah satu pertimbangan saya karena sudah sangat sering diminta dan didorong banyak kalangan masyarakat di berbagai daerah untuk ikut Pilkada. Keluarga juga memberi restu dan mendukung,” ungkap pria kelahiran 26 Mei 1981 ramah dan supel ini.

Pertimbangan lainnya, sebagai putera daerah dia juga merasa terpanggil untuk turut memikirkan dan ikut andil dalam meningkatkan pembangunan di berbagai sektor untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat  Rohil kedepannya. Untuk mewujudkan hal itu, maka tentu dia harus menduduki tampuk kepemimpinan daerah sehingga memiliki kewenangan memutuskan dan membuat kebijakan.

Haji Leman juga mengakui belum punya pengalaman dalam politik praktis, utamanya perpolitikan Pilkada, namun dia yakin bisa beradaptasi dan belajar dengan cepat. Lagipula, sebenarnya dunia politik bukan hal asing baginya, soalnya sang ayah, H. Azhar Syakban adalah  mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Rohil tiga periode.

Dia adalah anak sulung dari delapan bersaudara buah perkawinan Azhar Syakban dan Hj. Suherci, SPd, yang merupakan guru PNS agama SD di Kota Bagansiapi-api dan kini sudah pensiun. Adapun Azhar Syakban yang populer dipanggil Wak Atan, kini menjabat Komisiris Utama PT Sarana Pembangunan Riau, salah satu BUMD Pemprov Riau di Pekanbaru.

Pilih Wakil Bupati

Bersama isteri dan anak.

Menyadari belum punya pengalaman memadai dan baru mencoba terjun ke politik, disamping usia masih muda, Haji Leman tidak langsung mengincar jabatan bupati. Pria yang bertitel Sarjana (S-1) Sastra & Bahasa Arab UIN Bandung dan magister (S-2) Tata Negara UIR Pekanbaru ini cenderung ingin maju sebagai wakil bupati.

“Saya  memilih jadi wakil bupati karena ingin bertahap dahulu. Tapi politik ini kan dinamis, bisa berubah-ubah tergantung kondisinya. Untuk saat ini yang jelas calon pasangan saya yang akan jadi bupati sudah ada, begitu juga partai-partai yang akan mendukung,” ungkap Haji Leman yang pernah mondok di empat Pondok Pesantren di Pulau Jawa itu, yakni di Ponpes Sirojul Athfal di Bogor, Manbaul Ulum di Kuningan, Assalam di Solo dan Ponpes Miftahul Falah di Tasikmalaya.

Namun ketika ditanya siapa pasangan dan partai yang akan mencalonkannya dalam pilkada nanti, ayah dua anak ini belum bersedia menyampaikannya. “Tak usahlah saya buka dulu, karena sekarang kita masih dalam pematangan dengan calon pasangan dan partai. Pada waktunya nanti akan diumumkan. Pasangan saya itu juga dari kalangan muda dan non birokrat,” kata suami Sari Eka Rahmi ini.

Haji Leman yang memulai karir ASN sebagai Penyuluh Agama Islam di Kemenag Rohil itu mengakui pula bahwa keinginannya untuk maju di ajang Pilkada Rohil sudah dipikirkan dan diperhitungkan secara matang. Disadari konsekuensinya cukup berat, terutama dia harus mundur dari jabatan dan pensiun sebagai ASN di usia muda. Disamping juga harus menyiapkan dana tak sedikit sebagai biaya politik.

“Saya paham resikonya. Saya siap saja jika memang terbuka jalan dan ada peluang untuk ikut pilkada, karena niat saya ingin mengabdi dan berkontribusi lebih besar bagi daerah dan masyarakat Rohil sehingga lebih baik kedepannya,” kata mantan Ketua IKMI Kabupaten Rohil yang kini menjadi Wakil Ketua PC Anshor dan Ketua Ikatan Alumni PMII serta dipercaya jadi pengurus MUI 2018-2023 Rohil itu.

Guna mewujudkan Rohil lebih baik tersebut, dalam pandangan Haji Leman perlu dilakukan pembaharuan dalam berbagai aspek. Untuk itu unsur dan pola kepemimpinan daerah di masa mendatang harus selaras sehingga ada keseimbangan. Makanya, dia cenderung memilih pasangan di luar birokrat, apakah pengusaha atau politisi, jika memang terbuka jalan untuk ikut kontestasi Pilkada nanti.

“Berbekal ilmu dan pengalaman sebagai birokrat, saya sudah merancang beberapa langkah inovatif dan terobosan yang nantinya bisa diimplementasikan melalui program dan kebijakan di bawah kepemimpinan daerah yang baru nanti. Mudah-mudahan, konsep pembaharuan  yang saya tawarkan bersama pasangan saya nanti didukung kalangan masyarakat,” tutur Haji Leman yang juga seorang Mufasir dan Tahfizd serta menguasai tiga bahasa internasional ini.

 

Dukung Sang Anak

Sementara itu, Azhar Syakban, ayahanda Haji Leman, mengatakan bahwa keputusan untuk ikut kontestasi Pilkada Rohil tersebut berdasarkan keinginan anaknya sulungnya itu sendiri dan muncul begitu saja. Hal tersebut sudah dibicarakan dalam keluarga dan disepakati memberi restu sekaligus dukungan.

“Haji Leman kan sudah dewasa dan cukup lama berkarir di birokrat, tentu dia punya pemikiran dan pertimbangan sendiri sehingga ingin ikut Pilkada. Sebagai orang tua kita mendukung sepenuhnya cita-cita anak. Apalagi tujuannya mulia dan bermanfaat bagi diri dan orang banyak serta mampu dijalani dengan penuh tanggungjawab,” tutur tokoh yang dihormati dan disegani masyarakat Rohil itu, baru-baru ini.

Kira-kira langkah dan tindakan apa saja yang akan dilakukan dirinya dan keluarga agar Haji Leman bisa tampil bertarung di Pilkada sekaligus memenangkan suksesi tersebut, Azhar tak menampik ikut urunan mempersiapkan sejumlah strategi tapi dia belum mau gembar-gembor.

“Jelas adalah, yang pasti kita memberi pertimbangan dan nasehat yang diperlukan. Tapi ini kan sedang berproses, Haji Leman sendiri masih fokus pematangan dulu dengan calon pasangan dan perahunya (partai-partai pengusung). Doakan saja, semua bisa klir dan kalangan masyarakat juga terus memberi dukungan moril,” kata Azhar Syakban.* (ers)

Azhar Syakban bersama keluarga.

Bagikan ke:

Posting Terkait