JAKARTA — Kalangan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII) Jakarta menyerukan gerakan dukung gubernur muslim. Selain itu seluruh keluarga besar KB PII tidak takut dituduh melakukan perbuatan bernuansa SARA.
“Tujuan kita saat ini untuk berperan aktif dalam menggolkan gubernur muslim di Pilkada nanti. Kita ini warga DKI mayoritas muslim, tentu saja harus dipimpin oleh gubernur yang muslim,” kata Ketua Umum Pengurus Wilayah KB PII Jakarta, Joko Adi Wibowo, yang ditemui usai acara pelantikan PW KB PII Jakarta di Komplek Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (17/9).
Untuk itu, kata Joko, pihaknya terus berkoordinasi dengan ormas-ormas lain dalam rangka menggoalkan gubernur muslim tersebut.
“Makanya kami terus himbau dari keluarga besar kami ini, mereka yang punyai keluarga di rumah agar bersatu dalam Pilkada nanti untuk memilih gubernur muslim tersebut,” tegas dia.
Menurut dia, sikap yang ditunjukannya tersebut, bukanlah sebuah sikap politik praktis melainkan hanya bentuk kepedulian dengan pemimpin DKI yang harus berasal dari kalangan muslim.
“Kami bukan dukung-mendukung terhadap satu calon. Tapi selama itu bukan Ahok, dan itu adalah gubernur muslim kita akan dukung, siapapun calonnya,” tegasnya dengan diiringi yel-yel lawan Ahok-lawan Ahok.
Dalam waktu dekat ini, menurutnya, pihak KBPII akan mengirim surat edaran ke suluruh cabang sampai ranting di tingkat kelurahan eluruh DKI untuk satu suara dalam mendukung calon gubernur muslim itu.
“Jadi kami akan terus melakukan koordinasi di kalangan kami sendiri,” tandas Joko.
Menurutnya, alasan sikap KBPII menyuarakan gerakkan lawan Ahok ini, karena selama ini kelakuan Ahok tak beradab dan dari sisi kemampuan juga dia itu tak bisa apa-apa. “Hanya bisanya koar-koar saja,” cetus dia.
Untuk itu, dia sendiri meminta agar semua kalangan jangan takut dipandang dan dicap rasis atau SARA gara-gara menggolkan gubernur muslim.
“Justru kita ini lakukan sesuai dengan agama dan diatur di kitab suci Alquran. Seperti yang disebutkan di dalam Alquran Surat Annisa ayat 144,” tegasnya.
Ayat 144 Surat Annisa menyebutkan, “Wahai orang-orang beriman, janganlah kamu menjadikan orang-orang kafir sebagai pemimpin dari orang-orang mukmin. Apakah kamu ingin memberi alasan yang jelas bagi Allah (untuk menghukummu?”
Lebih jauh ia menegaskan, selama ini, Ahok justru yang telah berbuat SARA dengan melarang takbir keliling, mengatur dan melarang hewan qurban, dan sebagainya. Sehingga pihaknya berharap, pasca Pilkada nanti tdk ada lagi yang melarang untuk takbir keliling, padahal yang dilakukan umat Islam selama ini sudah biasa dijalankan dan sesuai syariat Islam.
“Saat ini anggota kita ratusan ribu, kalau bersatu dengan yang lainnya, pasti kita bisa menggolkan gubernur muslim,” pungkas dia.
Sementara itu Ketua Umum KB PII Nasrullah Larada mengharapkan agar KB PII khususnya wilayah Jakarta selalu terdepan dalam membela rakyat kecil dan selalu peka terhadap persoalan sosial politik yang terjadi.
“Dalam kasus pelarangan jilbab dan kasus kasus dimana umat Islam terkena masalah. PII selalu terdepan. Oleh karena itu dalam memcari pemimpin DKI yang pro umat Islam, PII diharapkan juga tampil ke depan”, tegasnya.
sumber republika.co.id