Tragedi Diakhir Libur Semester di Inhu, Siswi SMK Gantung Diri, Motifnya….

1703 views


Korban-saat-diperiksa-tim-dokter-Puskesmas-Kelayang.

RENGAT (lintasriaunews) – Mengawali tahun 2017 ini. sebuah peristiwa yang membuat miris terjadi di Kabupaten Indragiri Hulu. Seorang siswi salah satu SMK nekat menyudahi hidupnya dengan cara gantung diri. Kejadian ini sekaligus sebuah tragedi diakhir libur semester.

Pelajar yang diketahui berinisial FS (19), warga Desa Pasir Putih, Kecamatan Kelayang itu ditemukan tewas tergantung di dapur rumahnya, Senin (2/1/2017) sore, sekira pukul 17.30 WIB. Namun, sejauh ini belum terungkap motif di balik aksi siswi yang nekat mengakhiri hidupnya dengan cara sesat tersebut.

Seperti dilansir goriau.com, korban pertama kali ditemukan oleh neneknya bernama Ruminah (55) yang saat itu hendak ke kamar mandi untuk mandi sore. Ketika menuju kamar mandi, alangkah kagetnya Ruminah, karena cucunya terlihat sudah tergantung dengan menggunakan seutas tali nilon tepat di ruang dapur depan kamar mandi rumah itu.

Ruminah spontan berteriak histeris minta tolong sambil memanggil anggota keluarganya yang lain. Warga dan keluarga yang datang langsung memberikan pertolongan dengan cara memutus tali gantungan dari leher korban.

Melihat korban masih bernafas, warga langsung melarikan korban ke puskesmas terdekat. Sayang, takdir berkehendak lain. Nyawa korban sudah tidak tertolong saat dalam perjalanan ke Puskesmas Polak Pisang.

Atas kejadian itu, warga setempat langsung memberitahu pihak Polsek Kelayang sekira pukul 19.00 WIB. “Kita diberi tahu setelah korban meninggal, sekira pukul 19.00 WIB,” ungkap Kapolres Inhu AKBP Abas Basuni melalui Paur Humas Iptu Yarmen Djambak, Selasa (3/1/2016).

Yarmen menjelaskan dari data yang himpun dan berdasarkan hasil observasi dokter puskesmas, yakni dr Armika Sari Putri, pada jasad luar korban ditemukan luka memar dan biram pada bagian leher yang diduga akibat bekas gantungan tali.

Terkait kejadian itu, pihak keluarga dan nenek korban telah mengikhlaskan kematian korban dan menolak dilakukan otopsi untuk mengetahui penyebab lain kematian korban.

“Pihak keluarga akan membuat surat pernyataan atas tidak bersedia untuk dilakukan otopsi,” ujar Yarmen menerangkan. []red007

Bagikan ke:

Posting Terkait