Selasa ini, Petinggi PT Sontang Sawit Diperiksa di Polda sebagai Tersangka

865 views

Kebakran lahan di Riau.

PEKANBARU (lintasriaunews) — Salah seorang pimpinan PT Sontang Sawit Permai Erickson telah dipanggil oleh Direskrimsus Poikda Riau untuk menjalani pemeriksaan Selasa (10/2) hari ini. Petinggi perusahaan perkebunan sawit itu akan diperiksa sebagai tersangka perkara kebakaran lahan dan hutan (karlahut).

Rivai Sinambela

“Setelah kita tetapkan tersangka, saudara Erickson besok yang bersangkutan datang ke Polda Riau untuk diperiksa,” kata Direktur Kriminal Khusus (Direskrimsus) Polda Riau, Kombes Rivai Sinambela di Pekanbaru, Senin (9/1),seperti dilansir antarariau.com.

Dia mengatakan pemeriksaan itu baru dapat dilakukan setelah sebelumnya penyidik sempat kesulitan mendapatkan keterangan saksi ahli.

Keterangan itu penting guna mempelajari posisi Erickson sebagai Manajer Operasional yang disebut sebagai pihak bertanggung jawab dalam perkara itu.

PT Sontang Sawit Permai (SSP) secara korporasi telah ditetapkan sebagai tersangka pada pertengahan September 2016 lalu. Selain PT SSP, pada waktu yang bersamaan Polda Riau turut menetapkan PT Wahana Sawit Subur Indah (WSSI) sebagai tersangka.

Untuk PT WSSI, Polda Riau menetapkan dua tersangka. Tersangka pertama bernama Thamrin sebagai Manajer Operasional sementara tersangka kedua merupakan pemilik perusahaan.

Hanya saja, Rivai mengaku lupa nama tersangka kedua tersebut. Dia hanya mengatakan bahwa tersangka kedua dari PT WSSI sudah berusia lanjut sekitar 80 tahun dan menderita lumpuh.

“Khusus untuk Thamrin, sudah tahap I ke Kejaksaan. Kita masih menunggu petunjuk jaksa. Sementara yang ini bergulir, kita menunggu kesembuhan tersangka selanjutnya. Proses hukum tetap lanjut,” urainya.

PT WSSI merupakan perusahaan perkebunan sawit yang berada di Kabupaten Siak. Luas lahan yang terbakar di perusahaan itu mencapai 80 hektare.

Sementara itu, PT SSP yang juga bergerak di perkebunan sawit berlokasi di Kabupaten Rokan Hulu. Luas lahan yang terbakar di perusahaan itu mencapai 40 hektare.

“Jadi total luas lahan yang terbakar di kedua perusahaan itu mencapai 120 hektar,” kata Rivai pada September lalu saat penetapan kedua perusahaan itu sebagai tersangka. [] red007

Posting Terkait