Hadiri Acara Silaturahmi Ratusan Pengurus Komunitas Warga ‘Kotaku Rumahku’, Ini yang Dibagi Firdaus MT

1460 views

Firdaus MT saat saatberbagi pengetahuan dan kiat memimpin Pekanbaru.

PEKANBARU (LintasRiauNews) – Acara silaturahmi pengurus Komunitas Warga ‘Kotaku Rumahku’ yang digelar di Hotel Furaya Pekanbaru, Senin (23/1) malam, berlangsung meriah dan semarak. Selain yang hadir sangat ramai, juga dengan kehadiran Dr H Firdaus MT yang saat itu masih menjabat Walikota Pekanbaru (non aktif).

Dari pantauan, ruang tempat acara berlangsung memang terlihat penuh sesak dan membludak hingga ke luar. Informasi yang diperoleh, kegiatan silaturahmi ini diikuti sekitar 600-an orang jajaran pengurus komunitas warga ‘Kotaku Rumahku’ se Kota Pekanbaru, plus undangan lainnya.

Kehadirian Firdaus MT itu sendiri memenuhi undangan panitia acara sillaturahmi. Namun, Fiirdaus tidak sekedar hadir dalam acara tersebut, melainkan juga tampil berpidato. Bahkan, ia juga berkenan berbagi dengan ratusan pengurus komunitas dan undangan.

Hanya saja, saat berpidato ia tidak seidkitpun menyinggung terkait pencalonannya kembali sebagai walikota dalam Pilkada Kota Pekanbaru tahun 2017. Tidak ada pesan politik, apalagi berbau kampanye berupa ajakan untuk mendukung atau memilihnya nanti, Isi pidatonya lebih kepada pencerahan dan motiviasi.

Dan, yang dibagi Firdaus kepada hadirin pun bukan berbentuk benda, tapi berupa pengetahuan serta kiat dan pengalaman dalam memimpin dan membangun Kota Pekanbaru selama lima tahun terakhir.

Firdaus bersedia tampil berbagi pengetahuan tersebut juga untuk memenuhi harapan penyelenggara silaturahmi yang mendaulatnya memberi pencerahan bagi pengurus Komunitas Warga ‘Kotaku Rumahku’.

Di hadapan ratusan hadirim, Firdaus MT memaparkan secara gambang dan lugas kondisi dan perkembangan Kota Pekanbaru serta apa-apa yang jadi kebijakan, yang sudah direalisasikan dan hasil yang dicapai.

Firdaus mengawali dengan perkembangan Pekanbaru yang realtif pesat dari sisi pertumbuhan penduduk. Dimana saat ini, berdasarkan data Disdukcapil Pekanbaru, tercatat mencapai 1,1 juta jiwa. Kalau dibandingkan dengan populasi lima tahun lalu, terjadi pertambahan cukup signifikan.

 “Di awal saya diamanahkan memimpin pemerintahan, menjabat walikota pada 2012 populasi penduduk Pekanbaru hanya berkisar 840 ribu jiwa,” ungkapnya.

Menurut Firdaus, populasi penduduk Pekanbaru jauh lebih meningkat lagi pada siang hari. Karena saban hari cukup banyak penduduk dari luar kota yang beraktivitas dan bekerja di ibukota Provinsi Riau imi, seperti  dari Kabupaten Siak, Kampar dan Pelalawan.

“Jadi, kalau siang hari diperkirakan penduduk kota ini mencapai 1,4 juta jiwa. Kalau hari Sabtu dan Minggu bertambah lagi, diperkirakan mencapai 1,5 juta jiwa. Karena  ada saudara-saudara kita datang dari kabupaten/ kota di Riau maupun dari Provinsi Sumatra Barat dan Provinsi Jambi yang berlibur akhir pekan di Kota Pekanbaru,” tuturnya.

Firdaus mengatakan luas Kota Pekanbaru kurang lebih 6,32,26 ribu KM3, hampir sama dengan luas ibukota Jakarta dan juga Singapura. Namun, baru berkembang dan dibangun 30%, sedangkan 70% lagi belum dimanfaatkan untuk pembangunan,

“Mengacu UU Tata Ruang Kota, dibolehkan membangun hingga 70% dari luas wilayah yang dimiliki. Dengan demikian, ada tersisa 40% dari wilayah kita yang berpotensi dikembangkan. Hanya memang, sebagian dari potensi itu dijadikan paru-paru kota yang disebut dengan ruang terbuka hijau,” terangnya.

Tidak seperti kabupaten/ kota lain di Riau yang memiliki sumber daya alam seperti minyak Bumi, gas, perkebunan sawit atau karet, Pekanbaru tidak punya apa-apa untuk dapat dijadikan sebagai modal pembangunan. “Lantas apa yang menjadi modal pembangunan Pekanbaru sekaligus mewujudkan cita – cita sebagai Kota Metropolitan yang Madani,?” ujar Firdaus seperti memberi teka teki.

Pertama, kata dia, adalah manusinya ,masyarakat Pekanbaru itu modal utamanya,  Kedua wilayah, dimana ada 40% lagi yang belum terolah, meliputi Kecamatan Tenayanraya, Rumbai Pesisir, Rumbai, Payung Sekaki dan sebagian kecil Kecamatan Bukitraya. Ketiga, letak geografis, dimana Pekanbaru memiliki letak yang strategis. Sebagai ibu kota provinsi, sebagai pintu gerbang keluar masuk Provinsi Riau dan sebagai pintu keluar Indonesia bagian Barat menuju kawasan ASEAN.

“Dengan modal yang tiga tadi, walau tak nampak langsung sumber pendapatan uang, kita deklarasikan Pekanbaru menjadi kota dunia usaha, kota entrepreneur. Apa saja bisa kita kembangkan di Pekanbaru sebagian kota jasa, kota perdagangan dan kota industri,” jelasnya.

Firdaus juga mengulas slogan Kota Pekanbaru sebagai Kota Metropolitan yang Madani. Dia mengibaratkan Metropolitan adalah raga (badan) yaitu wilayah kota., sedangkan madani adalah kehidupan masyarakatnya yang berkualitas,  yang akan menjadi roh atau jiwa bagi kota itu sendiri.

“Siapa yang akan menjadi masyarakat madani, yang menjadi modal pembangunan, adalah para generasi muda. Yang akan menjadi pemimpin menjadi calon pemimpin dimasa depan,” ujarnya.

Masyarakat madani yang sedang dibangun di Kota Pekanbaru ini, lanjut dia, bisa ditinjau dari dua aspek. Pertama, aspek keagamaan yaitu masyarakat yang regilius dan agamais. Karena warga di Pekanbaru 85% beragama islam, tentu masyarakat madani yang diinginkan ada bernuansa Islami.

Adapun yang kedua, ditinjau dari intelektual yaitu masyarakat yang mampunyai peradaban, maju dan berkualitas itu.

Tiga Indikator

Firdaus menyebut ada tiga indikator pendukung menjadi masyarakat madani, pertama adalah sehat rohani, sehat jasmani. Kedua, cerdas yang mengandung arti berpendidikan menguasai keterampilan dan  teknologi..

Lalu ketiga, masyarakat yang ahklakul qorimah dan berbudaya bangsa. “Ketiga indikator ini bukan slogan belaka saja, tetapi sudah kita kerjakan,”  tandas Firdaus.

Dia mengakui diperlukan kiat atau cara tersendiri dalam pelaksanaannya. Seperti untuk kesehatan rohani, bentengnya tentu rumah ibadah, Makanya, semua agama di kota ini diberi kesempatan yang sama untuk membangun rumah ibadah dan beraktifitas menjalankan ajaranya agamanya.

“Bagi umat Islam, masjid adalah benteng untuk membangun kesehatan rohani. Makanya dibuat program Masjid Paripurna, yaitu dengan prinsip pemberdayaan dan peningkatan kualitas SDM-nya, “ tutur Firdaus.

Adapun sehat jasmani juga dimaknai membangun lingkungan yang berkualitas yaitu yang nyaman, aman, damai, bersih, sehat dan asri dan sejahtera. Artinya, setiap individu itu bertanggung jawab membangun setiap lingkungannya.

“Untuk mewujudkan sehat jasmani ini kita juga telah tingkatkan tempat pelayanan-pelayanan  kesehatan. Diukur secara fisik, dalam lima tahun ini kita sudah membangun empat sarana kesehatan, yang dibayai APBD Kota Pekanbaru maupun APBD Riau.  Meliputi Rumah Sakit tipe C di Jalan Garuda Sakti, Rumah sakit tipe D di Kec. Tenayanraya serta dua puskemas di pusat kota,” bebernya.

Kemudian, indikator kedua cerdas, dimana untuk membangun kecerdasan ini tentu malalui pendidikan formal maupun keterampilan. Untuk itu, Firdaus menyebut pihaknya menyiapkan sarana dan prasarana mulai  dari SD, SMP, SMA dan SMK. Bahkan  juga ada dibangun sekolah khusus.

Indikator ketiga yaitu Ahklakul Qorimah dan berbudaya bangsa, lanjut dia, diimplemteasikan melalui pengumpulan dana zakat dan sedekah, termasuk dari  para pegawai dan PNS guru di lingkungan Pemko Pekanbaru, Pengelolaan dana itu oleh Baznas Kota untuk kemudian disalurkan ke tempat-tempat usaha, rumah ibadah, beasiswa dan bidang kesehatan. Sejak tahun 2012 hingga sekarang baznas mampu menghimpun sebesar Rp250 juta/tahun.

Dalam hal kebijakan pembangunan, Firdaus mengungkapkan bahwa dirinya tidak sepenuhnya bergantung pada anggarannya pada APBD Kota dan Provinsi, tetapi juga menarik pihak swasta untuk menanamkan modalnya.

“Sekira 40% pembangunan di Kota Pekanbaru berasal dari dunia usaha. Artinya, kita sudah menjadi kota investasi. Dan alhamdulilah, beberapa tahun terakhir Pekanbaru berturut-turut mendapat prediket sebagai kota investasi.terbaik di Indonesia,” pungkas Firdaus MT.

Sampai Tingkat RT

Sebelumnya, Ketua Panitia Ermaneli melaporkan bahwa ratusan orang hadirin malam ini berasal berbagai elemen masyarakat Kota Pekanbaru yang berhimpun dalam Komunitas Warga ‘Kotaku Rumahku’. Komunitas ini sudah membentuk pengurus mulai tingkat kecamatan sampai tingkat RT.

“Sedangkan yang hadir ini adalah jajaran pengurus di tingkat kelurahan dan kecamatan,”  kata Ermaneli sembari memperkenalkan Koordinator Komunitas Warga ‘Kotaku Rumahku’ masing-masing kecamatan yang ada.

Ermaneli mengungkapkan gagasan menggelar kegiatan silaturahmi dengan mengundang Walikota Pekanbaru (nonaktif) Firdaus MT yang juga merupakan kandidat walikota dalam Pilkada 2017 ini adalah hasil musyawarah para pengurus Komunitas ‘Kotaku Rumahku’.

Dari lima pasang calon walikota dan wakil walikota dalam Pilwako Pekanbaru 2017, hanya pasangan Dr H .Firdaus ST MT – Ayat Cahyadi SSi yang dinilai memiliki visi dan misi sama dengan Komunitas Warga ‘Kotaku Rumahku’. Salah satunya yaitu membangun kawasan kumuh menjadi kawasan yang asri, sehingga Pekanbaru menjadi kota yang maju, beradab, dan modern.

Sama Visi Misi

Ketua Komunitas Warga ‘Kotaku Rumahku’ Cahyo Dwiyatmoko dalam sambutannya mengatakan bahwa dari hasil pantauan selama 5 tahun kepemimpinannya selaku walikota, Firdaus MT dinilai sukses menjalankan roda pemerintahan dan membangun Kota Pekanbaru.

“Makanya kita sengaja mengundang Bapak Firdaus MT untuk berbagi pengalaman dan kiat-kiatnya memimpin Kota Pekanbaru secara langsung kepada jajaran pengurus Komunitas Kotaku Rumahku. Begitu pula visi misi beliau jka terpilih lagi memimpin dan melanjutkan pembangunan Kota Pekanbaru,” jelasnya.

Cahyo mengatakan visi dan misi Komunitas Warga ‘Kotaku Rumahku’ memiliki persamaan dengan visi misi Firdaus MT yakni ingin mewujudkan Pekanbaru sebagai Kota Madani. Firdaus juga dinilia cukup tanggap dalam melayani berbagai kebutuhan masyarakat di antaranya dalam masalah kesehatan dan pendidikan yang murah dan bersahabat.

“Untuk itu, sarana dan prasarana kesehatan dan pendidikan perlu lebih ditingkatkan lagi dengan harapan kami selaku masyarakat semakin merasa tenang dan nyaman tinggal di kota ini. Makanya Kotaku Rumahku dijadikan simbol tak lain bentuk kepedulian kami sebagai warga yang tinggal di Pekanbaru ini,” paparnya.

Cahyo juga mengatakan pula karena memiliki tujuan sama, maka kedepan diharapkan visi misi Firdaus kiranya dapat dikombinasikan dengan visi misi Warga Kotaku Rumahku. Sehingga satu sama lainnya bisa laing melengkapi.

“Jika Bapak Firdaus kembali terpilih, kami akan berperan aktif dalam kelanjutan pembangunan Kota Pekanbaru kedepan,” ujarnya meyakinkan.

Disamping itu, Cahyo juga berharap kesediaan Firdaus MT untuk mendukung secara moril bila kelak ada anggota komunitas Warga Kotaku Rumahku yang berminat maju menjadi walikota maupun sebagai anggota legislatif.

Diwarnai Insiden

Acara silaturahmi komunitas warga ini sempat terjadi gangguan dengan adanya insiden yang dipicu kealpaan pihak panitia. Saat Firdaus MT baru berpidato, muncul pihak Panwaslu Kecamatan Senapelan menyampaikan peringatan kepada panitia untuk menghentikan acara sejenak.

Pasalnya, di spanduk/ backdrop yang terpasang ada tulisan Firdaus MT – Ayat Cahyadi sebagai kandidat Walikota dan Wakil Walikota di Pilkada Pekanbaru 2017, sehingga dianggap ada kegiatan kampanye. Sementara dalam jadwalnya tidak ada.

Suasana sempat sedikit memanas, namun Pihak Panwaslu masih menempuh cara persuasif dengan memberi pengertian dan meminta panitia menghilangkan/ memotong nama paslon di spanduk. Setelah itu dipenuhi, acara dipersilakan dilanjutkan.

Ketua Panwaslu Senapelan Roni Januar memastikan tidak ada pelanggaran dalam acara silaturahmi itu. “Sejauh ini tidak ada masalah, alhamdulillah tidak ada. Masalahnya hanya di spanduk, tapi sudah mereka robek. Jika tadi spanduknya tidak turunkan atau dirobek maka jadi temuan,” tuturnya kepada wartawan di lokasi acara saat itu.

Cahyo Widyatmoko selaku Ketua Komunitas sempat  menyayangkan terganggunya acara oleh kehadiran Panwas. “Ini acara silaturahmi kami dengan Firdaus, dan beliau itu sengaja kami undang untuk memberikan motivasi kepada keluarga besar warga kotaku rumahku untuk menjadi pemimpin kota Pekanbaru juga,” ujarnya.

Akan halnya Firdaus MT tidak begitu mempermasalahkan dan dan memaklumi hal tersebut. Namun ditegaskan Firdaus, di acara ini dirinya sebagai undangan. “Ini bukan acara saya, bukan juga acara kampanye,” ujarnya.

Firdaus menjelaskan dirinya diminta hadir dan menyampaikan tentang kiat melaksanakan visi membangun Pekanbaru lima tahun yang lalu, dan juga minta kedepan akan seperti apa. “Wajar saja kan menjelaskan dan menjawab pertanyaan mereka. Tidak ada unsur kampanye. Kalau ada Panwas mengawasi ya itulah tugas mereka,” tukasnya.[] yan

Pengurus Komunitas “kotaku Rumahku’ foto bersama dengan Firdaus MT

Bagikan ke:

Posting Terkait