JAKARTA (LintasRiauNews) – Anggota keluarga kerajaan dari Puri Pemecutan di Bali, AA Adhi Bagus Mahendra Putra, menyatakan haru dan bangga menyambut kedatangan Raja Salman bin Abdul Aziz yang akan melakukan kunjungan budaya ke Pulau Dewata tersebut,
“Yang tahu, apa tujuan Raja Salman mengunjungi Bali adalah Raja Salman sendiri,” kata Bagus Mahendra yang juga anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, dlalam perbincangan dengan LintasRiauNews di Jakarta, Kamis (23/2/2017.
“Apabila boleh saya menduga, kemungkinan Raja Salman mau studi banding, mengapa kehidupan beragama di Bali hidup damai secara berdampingan,” imbuhnya.
Selain itu, lanjut Mahendra, mungkin Raja Arab mau mempelajari kenapa wisata Bali semakin maju di tengah kedatangan turis dari Barat. Boleh jadi pula, Arab Saudi akan merubah ekonominya yang bergantung dari minyak ke pariwisata, atau membuka jalur wisata baru Bali-Arab Saudi.
Dia menyatakan memang sudah wajar dan tepat jika Raja Salman melakukan kunjungannya ke Indonesia yang kali ini memilih tempat di Jakarta dan Bali.
Khusus lawatan ke Bali, Mahendra juga berharap kedatangan Raja Salman juga sebgai kunjungan budaya, di samping kunjungan silaturahim dengan umat Islam di Bali dan melakukan pertemuan dengan keturunan Arab yang ada di Pulau Dewata itu. Para keturunan Arab sampai kini meneruskan tradisi hidup berdagang dalam berdakwah di tengah hidup damai dengan masyarakat Bali.
“Kami sebagai orang Bali tentu saja bangga menyambut kunjungan Raja Salman yang tidak saja merupakan bentuk kunjungan silaturahmi, tapi juga akan jadi kunjungan budaya yang diharapkan bisa bertemu dengan Raja Raja se Bali,” ungkap Mahendra.
Tentu, lanjut dia, masyarakat Bali akan menyambut Raja Salman sebagai sesama saudara sekaligus menunjukkan bahwa msyarakat Bali selalu terbuka.
Dia mencontohkan dalam acara peribadatan di Puri Pemecutan, dimn jika umat Islam belum datang dalam upacara di Istana, keluarga Puri belum memulai ibadah di Bali.
“Begitulah kami menjaga toleransi dengan Islam, berkeluarga besar dan bersaudara di Bali yang sampai kini masih berjalan baik sesuai dengan ajaran Tri Hita Karana yakni hubungan manusia dengan manusia, dengan alam dan dengan Tuhan,” tutur Bagus Mehendra.
Elevator Khusus
Kerajaan Arab Saudi dilaporkan telah mengirim tim protokoler pendahuluan untuk melihat persiapan jelang kunjungan Raja Salman ke Jakarta dan Bali., pada awal Maret 2017.
Skenarionya nanti Kerajaan Arab Saudi akan membawa elevator khusus yang akan dipergunakan oleh Raja sejak turun dari pesawat, dan naik ke pesawat hingga kembali ke Arab Saudi.
Elevator khusus tersebut masing-masing sudah tiba di Bandara Halim Perdana Kusumah dan Bandara Ngurah Rai, Bali.
Sementara jelang menyambut kunjungan Raja Arab Saudi ke Istana Presiden dan ke DPR RI. sejak Kamis kemarin pihak sekretariat DPR terus berbenah menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan selama kunjungan ke gdung parlemen di Senayan.
Adapun agenda utama Raja Salman bin Abdul Aziz, setelah bertemu Presiden Joko Widodo, dijadwalkan akan berpidato khusus di DPR RI yang akan dihadiri oleh anggota DPR RI, DPD RI, MPR RI pada Kamis, 2 Maret 2017.
Dilanjutkan dengan kunjungan ke Mesjid Istiqlal, Jakarta, yang di masa pembangunannya dahulu pernah dapat bantuan dan dari Raja Faisal dari Arab Saudi. Keesokan harinya Raja Salman terbang ke Bali dari Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta.
“Kunjungan Raja Salman nanti adalah kunjungan napak tilas sejarah kunjungan Raja Faisal Bin Abdul Aziz (almarhum) pada 47 tahun lalu saat ke Jakarta,” kata Ketua DPR RI Setya Novanto dalam pidato penutupan masa sidang III di DPR RI.
Sebagaimana diketahui Raja Faisal adalah ayahanda Raja Salman yang sekarang menjadi Raja Arab Saudi, negeri kaya minyak dan pusat peribadatan umat Islam sedunia.
Bukan Tentara Arab
Kepala Biro Protokoler DPR RI Suratna dalam penjelasanya secara terpisah menerangkan selama kunjungan Raja Salman ke DPR RI nanti akan didampingi oleh 100 Pangeran, delegasi pejabat pemerintah dan dunia usaha dalam rangka penguatan hubungan kedua negara.
“Perihal keamanan selama berada di DPR RI semua diserahkan pada petugas keamanan dalam gedung parlemen. Situasi keamanan di DPR RI sendiri sejauh ini masih aman dan tidak ada suatu gangguan yang berarti,” tegasnya.
Suratna membantah jika anggota tim pendahuluan yang telah tiba ke DPR RI terdiri dari aparat tentara Arab Saudi. “Ketujuh anggota yang telah datang ke DPR RI adalah staf protokoler dari Kerajaan Arab Saudi,'” jelasnya.
Pertemuan pada Kamis siang kemarin dengan petugas protokol Kerajaan Arab Saudi, sebut Suratna, untuk mencocokkan agenda acara selama di DPR RI dan persiapan sarara dan prasarana yang diperlukan selama kunjungan Raja Salman ke DPR RI.[] erwin