Penjaga SD di Tanjung Rhu ini Keluhkan Nasibnya ke Anggota Dewan Eri Sumarni

1518 views

Eri Sumarni dan ibu penjaga sekolah yang mengeluhkan pemotongan gajinya.

PEKANBARU (LintasRiauNews) – Berbagai persoalan dikemukakan warga Kelurahan Tanjung Rhu Kecamatan Limapuluh kepada Anggota DPRD Kota Pekanbaru Eri Sumarni saat turun menyambangi salah daerah pemilihannya itu, Minggu (26/02/2017. Tak mau ketinggalan, seorang penjaga di sekolah dasar (SD) setempat juga mengadukan nasibnya.

Dalam acara temu ramah dan silaturrahim yang digelar anggota Fraksi Partai Demokrat tersebut dengan konstituennya dan warga setempat, wanita paruh baya bernama Nel itu mengeluhkan sekaligus mempertanyakan kebijakan pihak sekolah tempatnya bekerja yang melakukan pemotongan secara sepihak atas gajinnya sejak sepuluh bulan belakangan.

“Sejak bulan tujuh tahun 2016 lalu gaji saya dipotong begitu saja oleh pihak sekolah sebesar Rp600.000. Bila biasanya saya mendapat gaji sebesar Rp2.100.000 setiap bulan, sekarang saya hanya menerima Rp1.500.000,” ungkap pegawai honor di SD setempat itu terbata-bata namun cukup lantang.

Akibat pemotongan dengan nominal lumayan besar itu, Nel mengaku mengalami kesulitan ekonomi karena penghasilannya sudah jauh berkurang. Apalagi, selain melakukan pemotongan, pihak sekolah juga tidak membolehkannya untuk berjualan makanan dengan membuka kantin di dalam sekolah.

Menurut wanita berkerudung ini, pihak sekolah melarangnya membuka kantin, tapi orang luar justru diizinkan untuk membuka kantin di dalam sekolah.

“Dulunya untuk menambah penghasilan, saya membuka kantin di dalam sekolah, tapi kini tidak diolehkan lagi oleh pihak sekolah. Jadi, keluarga kami ini sudah susah makin tambah susah, tolonglah kami Bu Dewan,’ ujarnya lirih dengan air mata berurai penuh harap.

Keluh kesah dan permohonan penuh harap dari sang penjaga sekolah ini membuat Eri Sumarni yang didampingi koleganya dari Partai
Hanura, Darnil, cukup terkesima dan spontan menunjukkan rasa simpatinya.

Menanggapi masalah pemotongan gaji penjaga sekolah tersebut, Eri Sumarni menjelaskan bahwa karena keterbatasan anggaran, Pemerintah Kota (Pemko) terpaksa mengambil kebijakan pemotongan gaji para pegawai honor. Dimana APBD Pekanbaru tahun 2016 yang semula sebesar Rp3,1 trilyun mengalami defisit atau berkurang hingga Rp600 milyar.

“Defisit anggaran ini terjadi secara nasional, dikarenakan turunnya harga migas dunia. Jadi, Riau yang juga turut mengalami dampak masalah ini, tentu terpaksa melakukan pengurangan alokasi anggaran di semua sektor, ya termasuk pemotongan gaji honor,” terang wakil rakyat ini.

Mengenai pengelolaan kantin yang diberikan kepada pihak luar oleh pihak sekolah tersebut, Eri Sumarni berjanji akan menanyakan prosedur prihal tersebut kepada Kepala Dinas Pendidikan.

Dalam petemuan dengan warga Kelurahan Tanjung Rhu, khususnya di wilyh RW 04, sebagai kegiatan mengisi masa istirahat sidang atau Reses I tahun 2017, Eri Sumarni dan Darnil yang berasal dari daerah Pemilihan (Dpil) 1 Kecamatan Pekanbaru Kota, Limapuluh, Senapelan dan Sukajadi itu cukup banyak menerima keluh kesah dan aspirasi.

Selain masalah pemotongan gaji pegawai honor, dalam pertemuan yang juga dihadiri Camat Limapuluh Akmal Wadi dan perangkat kelurahan Tanjung Rhu itu, warga juga menyampaikan tentang keberadaan petugas pemungut sampah yang berganti- ganti. Kemudian masalah pembuatan KTP yang memakan waku lama.

“Kami kan ragu, siapa sebenarnya petugas pemungut sampah yang resmi. Karena orangnya berganti-ganti. Lalu, soal KTP, sudah lama diurus tapi tak kunjung siap-siap. Alasannya,. blangko sudah habis,” kata seorang warga mempertanyakan.

Dua persoalan ini ditanggapi langsung oleh Camat Limapuluh. Mengenai masalah petugas pemungut sampah, Akmal Wadi meminta warga menanyakan identitas yang bersangkutan.

“Kalau ada ragu atau kecurigaan, silakan datang dan sampaikan ke kantor camat. Nanti akan kita tanyakan juga pada pihak Dinas Kebersihan siapa saja yang jadi petugas pemungutan sampah. Sebab sampah tidak lagi dikelola oleh pihak kecamatan,” jelas Camat.

Mengenai KTP, Akmal Wadi juga menyarankan warga untuk langsung bertanya ke Kantor Disdukcapil, sebagai pihak pada yang berwenang untuk menerbitkan KTP. Karena pihak kecamatan hanya sebatas merkomendasikan saja.

Pertemuan silaturahmi dan dialog yang digelar dua anggota legislatif ini cukup ramai dihadiri warga dari berbagai kalangan. Warga juga antusias bertanya dan menyimak pemaparan dari wakil rakyat tersebut.[] yan

Berikut foto-foto temu ramah Eri Sumarni dengan konstituen dan warga Tanjung Rhu Kecamatan Limapuluh:

Bagikan ke:

Posting Terkait