DUMAI (LintasRiauNews) – Pelaksanaan kegiatan peningkatan ekonomi kerakyatan melalui program Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) di Kecamatan Bukit Kapur berjalan lancar dan sukses, Kegiatan yang difokuskan pada pengolahan lahan pertanian dan perkebunan itu telah membuahkan hasil cukup menggebirakan..
“Kami memang giat dan rutin melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan ekonomi lewat program BBGRM ini. Untuk bulan ini kami menggelar Hari BBGRM di Kelurahan Bukit Nanas pada 8 Maret lalu,” kata Camat Bukit Kapur Syamsir, S.Sos saat ditemui dikantornya, Jumat (24/3).
Menurut camat, pihaknya sengaja mengarahkan kegiatan di bidang pertanian dan perkebunan yang memang mendominasi wilayah Kecamatan Bukit Kapur yang memiliki lima kelurahan. Kelima kelurahan ini meputi Bagan Besar, Bukit Nanas, Kampung Baru Kelurahan Bukit Kayu Kapur dan Kelurahan Gurun Panjang.
Kegiatan penggarapan lahan pertanian dan perkebunan yang melibatkan warga setempat tersebut sejak beberapa waktu lalu, lanjut Syamsir, kini sudah mulai menuai hasil.
“Seperti di daerah Kelurahan Bukit Kayu Kapur dengan kegiatan pertanian tanaman cabai, saat ini sudah menghasilkan. Diperkirakan kurang lebih 20 ton per bulan hasil panen cabai yang digarap warga setempat. Tentu ini sangat menggembirakan,” ungkap mantan Sekcam Bukit Kapur ini
Terlebih, sebut dia, cabai yang dihasilkan tersebut juga memiliki kualitas baik dan berdaya saing. Cabai dari lahan warga Kelurahan Bukit Kayu Kapur ini bukan saja dipasok ke pasar yang ada di Kota Dumai, tapi juga telah menembus pasar di daerah lain, seperti di Pasar Duri Kabupaen Bengkalis.
“Hal ini tentu sangat memberikan kontribusi yang positif bagi peningkatan ekonomi masyarakat itu sendiri,” ujar Syamsir yang merupakan putra asli Rokan Hilir Rohil itu.
Sementara, untuk Kelurahan Bukit Nanas sendiri, yang memfokuskan kegiatan pada penggarapan lahan perkebunan berupa tanaman jagung, juga telah membuahkan hasil.
“Tiap bulan warga setempat oleh masyarakat bisa panen hingga 5 ton jagung. Saya kira, ini cukup luar biasa. Perayaan Hari BBGRM ini pun jadi sangat bermakna bagi masyarakat,” ucapnya kepada LintasRiauNews.
Camat berharap hasil yang diperoleh kiranya makin memotiviasi masyarakat di wilayahnya sehingga mampu melaksanakan kegiatan pengarapan lahan pertanian dan perkebunan terus menerus guna meningkatkan ekonominya.
“Tentunya kalau sudah demikian, maka hasil yang diperoleh masyarakat juga semakin meningkat dan dengan sendirinya mereka akan lepas dari kesulitan ekonomi,” terang Syamsir yang pernah menjabat Sekretaris Kelurahan Rimba Sekampung itu.
Guna kelancaran dan mendapatkan hasil yang baik, camat mengatalkan dalam berbagai kegiatan pemberdayaan masyrakat ini dirinya juga selalu menjalin komunikasi dan koordinasi yang intens dengan lurah, masyarakat petani dan juga PPL (Petugas Penyuluhan Lapangan).
Syamsir juga menceritakan sering perjalanan waktu, gotong royong yang merupakan tradisi warisan leluhur sempat memudar di tengah masyarakat. Pada tahun 80-an sampai dengan 90-an, masih sering terlihat masyarakat melakukan gotong royong di lingkungan tempat tinggalnya.
“Namun, mulai tahun 2000-an, tradisi gotong royong sudah jarang terihat dilakukan di tengah masyarakat. Barangkali ini karena selain faktor dari kalangan masyarakat sendiri, juga kebijakan pemerintah yang terkesan sering memanjakan masyarakat. Sehingga gotong royong pun berangsur hilang dari kehidupan kita,” paparnya..
Menyadari gotong royong sangat penting untuk menjalin kekompakan di terngah masyaraka dan bisa diandalkan guna peningkatan eknomi, pemerintah akhirnya menghidupkannya kembali.
“Maka, digulirkan program Hari Bulan Bakti gotong Royong Masyarakat dengan berbagai rangkaian kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan di seluruh daerah, termasuk Kota Dumai,” terang Syamsir.[] sarmon/toga