PT IJA Terus Beroperasi, Warga Desa Sungai Bela Nilai Bupati Mandul

707 views

TEMBILAHAN – PT Indogren Jaya Abadi (IJA) terus beroperasi, kebun makin hancur, ekonomi makin sulit, itulah gambaran nasib masyarakat, khususnya di Desa Sungai Bela saat ini.

Parahnya lagi, hingga saat ini, kondisi tersebut tidak mendapat respon positif dari Pemerintahan Kabupaten Indragiri Hilir. Sehingga masyarakat menilai ketidakberdayaan itu sebagai sebuah kemandulan kepemimpinan.

"Semenjak masuknya PT Indogren Jaya Abadi (IJA) Surya Dumai Group di Desa Sungai Bela pada 2013 lalu, guna membangun perkebunan sawit, semenjak itu pula ekonomi masyarakat desa terancam. Namun pemimpin kita sangat mandul, karena tidak ada kebijakan yang jelas terkait hal ini, " ungkap salah seorang tokoh masyarakat Desa Sungai Bela, Hirman Abdullah, Selasa (17/5).

Pasalnya kata Hirman, lahan perkebunan kelapa dalam dan lahan persawahan masyarakat desa hancur akibat aktivitas perusahaan tersebut, belum lagi munculnya hama kumbang akibat pembabatan hutan.

Anehnya, permasalahan tersebut sudah berulang kali disampaikan masyarakat kepada Bupati Inhil, bahkan bupati HM Wardan bersama beberapa pimpinan SKPD juga telah turun ke lokasi pada April 2015 lalu, namun tindak lanjutnya tidak ada hingga hari ini.

"Selain dua hal di atas, lahan perkebunan masyarakat juga terindikasi diserobot perusahaan perusahaan tersebut, karena motif kerjasama yang ditawarkan dinilai akan menguntungkan pihak perusahaan, " ungkapnya.

Sementara itu, Ketua LSM PERAN Inhil, Firmansyah mengatakan bahwa kredibilitas Pemkab Inhil untuk kesekian kalinya dilecehkan para investor perkebunan dan HTI, sebab kebijakan yang dikeluarkan pemerintah terkait hal itu tidak pernah ada dan tidak berpihak kepada masyarakat.

"Sungguh sayang kelambanan Pemkab Inhil ini, apakah mereka akan menunggu jatuhnya korban lagi, padahal kasus serupa beberapa tahun lalu telah makan korban, apalagi saya dengar warga desa itu sudah akan bergerak, " papar Firmansyah.. (Zul).

Bagikan ke:

Posting Terkait