PEKANBARU (LintasRiauNews) – Pihak Kepolisian Daerah Riau diminta segera menahan legislator DPRD provinsi Yusuf Sikumbang yang dituding jadi dalang kasus tindak penganiayaan terhadap dua kader Partai Kebangkitan Bangsa, baru-baru ini.
Permintaan itu disampaikan Abdul Gafar, satu dari dua korban penganiayaan dengan pengeroyokan yang diduga dilakukan puluhan orang atas suruhan anggota DPRD Riau Yusuf Sikumbang pada Rabu malamkemarin. Hal itu diungkapnya kepada wartawan di kediamannya, Perumahan Putri Tujuh, Panam, Kecamatan Tampan, Sabtu (8/4/17) .
Saat memberikan keterangan kepada sejumlah wartawan, Abdul Gafar didampingi pengacaranya, Zulkifli SH. Selain Gafar, korban satunya lagi adalah Rico Alviano. Keduanya tak lain kolega satu partai dengan Yusuf Sikumbang.
“Kami dari kuasa hukum Pak Abdul Gafar memohon pihak Polda Riau mengusut tuntas kasus dugaan pengeroyokan dan penganiayaan yang dilakukan anggota DPRD Riau dari PKB dan kawan kawannya,” tutur Zulkifli.
Pengacara muda ini menyebut pihaknya akan mendampingi kliennya saat dimintai keterangan oleh penyidik (di-BAP) Polda Riau yang dijadwalkan Senin (10/4/17). Zulkifli meminta polisi untuk menahan terlapor Yusuf Sikumbang, karena dari pasal pasal KUHPidana, ancaman hukuman di atas lima tahun.
“Kami meminta pihak Polda Riau yang menangani perkara ini bersikap profesional dan independen,” tegasnya, seperti dilansir riauterkini.com.
Harapan yang sama disampaikan korban, Abdul Gafar. Dia sendiri memastikan tidak akan berdamai dengan pelaku. Karena perbuatan pelaku nyaris membuat mata kirinya buta dan nyawanya melayang. “Saya tidak akan mau berdamai. Ini masalah nyawa dan harga diri,” tandasnya.
Menurut Gafar, peristiwa pengeroyokan yang dialami bersama rekannya, Rico Alviano, benar-benar tidak bisa dimaafkan. Mereka berdua dikeroyok oleh sekitar 50 orang yang dikomandoi terlapor Yusuf Sikumbang.
Abdul Gafar lalu menceritakan kronologis peristiwa pengeroyokan itu. Ketika itu dia dan teman teman lain diundang terlapor Yusuf Sikumbang untuk datang ke sebuah rumah di Gang Sadar, Kelurahan Tuah Karya Kecamatan Tampan.
“Katanya ada persoalan internal yang harus dibahas. Sesampainya di sana, Yusuf Sikumbang langsung mengomel ngomel. Lalu dia memukul saya yang diikuti anggota yang lain. Bahkan ada yang menyerang saya dan Rico menggunakan kayu balok dan batu secara bertubi tubi,” ungkapnya.
Peristiwa tersebut sempat terekam oleh video amatir yang diambil oleh warga sekitar. Bahkan rekaman tersebut juga sudah diberikan oleh pihaknya sebagai barang bukti kepada polisi.
“Jika beliau (Yusuf Sikumbang, Red) tidak mengakuinya, ya, sah-sah saja. Akan tetapi kan nanti ada pembuktian,” pungkas pengurus aktif DPC PKB yang juga mantn Anggota DPRD Pekanbaru ini.
Yusuf Sikumbang (YS) sendiri saat dikonfirmasi awak media via telepon memilih untuk tidak berkomentar terkait dugaan telah melakukan penganiayaan kepada rekannya sesama pengurus partai.
“Saya tidak mau berkomentar masalah itu, no comment lah dulu. Baiknya ditanyakan saja ke ketua DPW (abdul Wahjid), biarlah beliau yang menjelaskannya,” katanya.
Terpisah, Abdul Wahid mengakui jika dirinya belum tahu terhadap masalah tersebut. Ia pun belum bisa memberikan tanggapan terkait persoalan ini. “Saya belum dapat info pasti terkait masalah itu. Jadi saya belum bisa memberikan tanggapan,” ujarnya singkat.
Seperti yang diberitakan, YS dilaporkan dua koleganya sesama pengurus di DPW PKB ke Sentral Pelayanan Terpadu Kepolisian (SPKT) Polda Riau dengan tuduhan penganiayaan, Kamis (6/4/17).
“Saat ini kasus tersebut sedang didalami. Kalau memenuhi unsur, penyedik nanti akan memanggil korban dan sejumlah saksi juga mencari alat bukti lain,” kata Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Guntur Aryo Tejo.
Menagih Janji
Salah seorang pelapor yang juga korban penganiayaan yakni Rico Alviano ST, mengungkapkan akibat penganiayaan dengan pengeroyokan oleh sekira 50 orang yang dikomandoi pihak terlapor, YS. ia menderita luka luka lebam.
Rico mengakui dirinya dan Abdul Gafar menjadi sasaran pukulan dan tendangan oleh massa pendukung YS. Bahkan. tidak itu saja, ada yang menghantamnya pakai balok dan batu. “Jari tangan saya pecah akibat lemparan batu salah satu pelaku,” ujarnya.
Ditanya apa yang menyebabkan Yusuf memerintahkan sejumlah rekannya untuk mengeroyok dirinya dan Abdul Gafar, Rico menjelaskan itu terkait dengan kesepakatan yang internal partai.
“Intinya Pak Abdul Gafar mau menagih janji YS saat pemilihan legislatif dahulu. Tetapi mungkin karena ditagih di depan orang ramai, YS langsung emosi dan menyerang kami,” ungkapnya. [] red007