PEKANBARU (lintasriaunews) — Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Dinas Pendidikan guna mempertanyakan dan melihat secara langsung persiapan dan kondisi riil di lapangan dalam pelaksanaan program kerja yang telah disusun untuk tahun ini .
Kedatangan Gubri ke kantor Disdik yang berada persis di belakang kantor gubernur itu juga dimaksudkan ingin mengecek langsung persiapan instansi itu terkait peralihan kewenangan SMA dan SMK ke provinsi yang mulai efektif pada 2017 ini. Selain juga terkait lepasnya dua bidang yang bukan lagi jadi kewenangan provinsi.
Sebelumnya, orang nomor satu di Riau ini juga sidak ke Dinas Bina Marga, kemudian Dinas Perumahan, Pemukiman (Perkim) dan Pertanahan yang berada di satu gedung PU di Jalan SM Amin Pekanbaru.
Sidak ke sejumlah instansi tesebut dilakukan Gubri ditengarai sebagai tindak lanjut dari berbagai peninjauan langsung ke lapangan sebelumnya. Termasuk melihat kondisi akses jalan menuju Muara Takus di Kampar pada pekan lalu.
Andi Rachman, demkian Gubri akrab disapa, mengistilahkan sidak yang dilakukannya ke dinas-dinas sebagai bentuk ‘jemput bola’. Mantan anggota DPR RI lebih memilih melihat dan mendengar langsung ketimbang hanya menerima laporan kosong.
“Inikan sudah awal tahun, saya ingin cek langsung persiapan dan kondisi sebenarnya di lapangan,” ungkap Andi kepada wartawan, Rabu (4/1/17), seperti dilansir riauterkini.com.
Terkait peralihan kewenangan SMA dan SMK ke provinsi, Gubri mengatakan hal ini harus jadi perhatian serius Dinas Pendidikan selaku leading sektor. Andi mengaku tak ingin setelah bergabung justru nantinya malah terkesan mundur. Karena itu, ia juga banyak bertanya mengenai tindak lanjut hasil Rapat Koordinasi (Rakor) Pendidikan baru-baru ini.
“Saya mempertanyakan soal Rakor kemarin terkait kewenangan SMA dan SMK. Ingin melihat sejauh mana persiapan. Tentu saya juga mau melihat mapingnya (pemetaan) bagaimana. Hasil masukan Rakor kemarin bagaimana. Saya sengaja ingin jemput bola, karena saya tak mau main-main. Jadi saya ingin setelah kewenangan SMA dan SMK itu setelah berada di provinsi jangan sampai mundur,” papar Andi.
Gubri juga menyinggung kegiatan pelatihan, seminar atau pun Pendidikan dan Pelatihan (Diklat), Bimbingan Tekhnis (Bimtek) yang digelar Disdik Riau selama ini. Kedepan, sebut Andi, harus mengutamakan kualitas dan tepat sasaran.
Dia juga mengungatkan Disdik Riau, juga tidak boleh lagi berpikir bagaimana bisa menghabiskan anggaran, tetapi tidak ada hasil didapat. Selain itu, soal pendidikan berkebutuhan khusus Gubri minta tetap menjadi perhatian instansi terkait.
“Disdik harus mau jemput bola, jangan hanya berpikir bisanya menghabiskan anggaran, tapi outcome (hasil) tak jelas,” tandas Andi.
“Saya minta khususnya masalah pendidikan pelatihan terhadap masyarakat seperti training, bimtek ini akan kita lihat harus tepat sasaran, bukan asal laksanakan, Saya akan lanjut terus jalan ke dinas-dinas,” kata Gubri lagi. [] ed007