Bangunan klinik yang dirusak dipasang garis poisi.
BINA BARU (lintasriaunews) – Aksi pengrusakan klinik DediNur di Desa Bina Baru Kecamatan Kampar Kiri Tengah oleh ratusan massa warga setempat mendapat perhatian serius dari para pejabat Kampar.
Bahkan Pj Bupati Kampar Syahrial Abdi bersama Kapolres Kampar AKBP Edy Sumardi Priadinata melihat secara langsung kondisi bangunan klinik yang dirusak massa tersebut.
Pada kesempatan itu Kapolres Kampar AKBP Edy Sumardi Priadinata meminta kepada masyarakat untuk dapat menahan diri dan selalu menjaga ketertiban.
Klinik ini dirusak oleh sekira 500 orang massa pada Selasa malam (10/1/17) sekitar pukul 21.30 Wib. Seperti dilansir riauterkini.com, warga setempat tersulut emosi atas meninggalnya anak balita perempuan atas nama Fadilah yang jadi pasien klinik itu. Dianggap telah lalai, secara spontan warga mendatangi klinik DediNur yang berada di belakang pasar Desa Bina Baru untuk melampiaskan kemarahannya.
Bayi mungil anak dari warga setempat itu menderita demam panas yang dirawat di klinik DediNur selanjutnya dirujuk ke rumah sakit Umum Pekanbaru. Namun, bayi ini tak tertolong dan akhirnya meninggal.
Sebelum melakukan pengrusakan, massa berusaha ditenangkan oleh kades Bina Baru Sukendro dan tokoh pemuda Asral agar jangan melakukan tindakan anarkis namun massa tidak bisa dibendung.
Melihat massa mulai anarkis, kades Bina Baru berusaha menyelamatkan keluarga dokter Dedi Abdullah yang juga merupakan pemilik Klinik dan perawat yang ada di dalam klinik ke luar Desa Bina Baru.
Sementara aksi massa kian tak terkendali dan dengan beringas merusak fasilitas yang ada diklinik DediNur yang diduga menggunakan batu dan besi pagar klinik, setelah merusak klinik massa membubarkan diri.
Adapun fasilitas klinik yg dirusak massa yakni ruang rawat inap 4 kamar beserta fasilitas, ruang bersalin 1 kamar beserta fasilitas. Ruang bidan 1 kamar beserta fasilitasnya, ruang praktek 2 kamar beserta fasilitas, ruang tunggu beserta fasilitas, dapur beserta fasilitas, kamar mandi 3 ruang, pintu kaca dan jendela pecah.
Selanjutnya, ruang apotik beserta fasilitas, pagar besi, garase mobil. Dengan total kerugian diperkirakan Rp. 300 juta.
Kapolres Kampar AKBP Edy Sumardi Priadinata menyampaikan bahwa pihaknya sudah melakukan penyelidikan terhadap kasus ini.
"Bersama Pemda Kampar kita akan terus melakukan mediasi bersama tokoh masyarakat agar peristiwa ini tidak terulang kembali dan kita minta masyarakat untuk dapat menahan diri," papar Kapolres.[] red007